Gamawan Sindir APBD Belum Ketok Palu
TanjakNews.com, Pekanbaru -- Mendagri Gamawan Fauzi dalam sambutannya pada pelantikan Annas Maamun, Rabu (19/2) menyinggung banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan Gubernur Annas Maamun. Selain masalah birokrasi, Gamawan juga berpesan agar Annas ikut membantu tuntasnya 6 Perda yang saat ini masih berbentuk rancangan di beberapa Kabupaten.
"Yang tak kalah penting adalah masalah APBD di sejumlah kabupaten yang hinggga kini belum ketok palu. Ada apa sebenarnya? Karena itu Pak Annas mungkin bisa ikut mendorong agar APBD bisa disahkan dan pembangunan dapat berjalan baik," pesan Gamawan.
Ia juga menyentil pejabat Riau yang hingga kini masih punya paradigma bahwa kebakaran hutan adalah sebuah bencana. Menurut Gamawan Fauzi, jika kebakaran hutan terjadi setiap tahun berarti ada yang salah selama ini. Dan kesalahan tersebut terutama harus kita pertanyakan kepada pejabat-pejabat di Riau, mengapa hal tersebut tak pernah terselesaikan.
Kritikan lain yang dilontarkan Mendagri adalah tentang hubungan antara Bupati-Wali Kota dengan Gubernur yang tidak sehat. Gamawan menengarai ada Bupati yang merasa menjadi raja kecil sehingga untuk sekedar memenuhi undangan gubernur saja ada yang tak mau datang.
"Ini yang tak dipahami banyak bupati bahwa hubungan bupati dan gubernur adalah hubungan hirarki yang tidak boleh menafikan keberadaan pihak lain. Mudah-mudahan Pak Annas bisa membina hubungan baik dengan semua bupati dan wali kota kedepannya," kata Mendagri berharap.
Hubungan baik yang tak kalah penting menurut Gamawan adalah menghindarkan terjadinya "pecah kongsi" antara Gubernur dengan Wakil Gubernur bahkan dengan Sekda. Ia mengatakan jika terjadi pecah kongsi seperti yang banyak terjadi di daerah lain, pemerintah berjalan tidak efektif dan yang bingung dan rugi adalah rakyat. *
"Yang tak kalah penting adalah masalah APBD di sejumlah kabupaten yang hinggga kini belum ketok palu. Ada apa sebenarnya? Karena itu Pak Annas mungkin bisa ikut mendorong agar APBD bisa disahkan dan pembangunan dapat berjalan baik," pesan Gamawan.
Ia juga menyentil pejabat Riau yang hingga kini masih punya paradigma bahwa kebakaran hutan adalah sebuah bencana. Menurut Gamawan Fauzi, jika kebakaran hutan terjadi setiap tahun berarti ada yang salah selama ini. Dan kesalahan tersebut terutama harus kita pertanyakan kepada pejabat-pejabat di Riau, mengapa hal tersebut tak pernah terselesaikan.
Kritikan lain yang dilontarkan Mendagri adalah tentang hubungan antara Bupati-Wali Kota dengan Gubernur yang tidak sehat. Gamawan menengarai ada Bupati yang merasa menjadi raja kecil sehingga untuk sekedar memenuhi undangan gubernur saja ada yang tak mau datang.
"Ini yang tak dipahami banyak bupati bahwa hubungan bupati dan gubernur adalah hubungan hirarki yang tidak boleh menafikan keberadaan pihak lain. Mudah-mudahan Pak Annas bisa membina hubungan baik dengan semua bupati dan wali kota kedepannya," kata Mendagri berharap.
Hubungan baik yang tak kalah penting menurut Gamawan adalah menghindarkan terjadinya "pecah kongsi" antara Gubernur dengan Wakil Gubernur bahkan dengan Sekda. Ia mengatakan jika terjadi pecah kongsi seperti yang banyak terjadi di daerah lain, pemerintah berjalan tidak efektif dan yang bingung dan rugi adalah rakyat. *