Gubernur Disarankan Ambil Alih Cik Puan
TANJAKNEWS.COM, PEKANBARU -- Jika pembangunan Pasar Cik Puan tak mampu dilanjutkan Pemko Pekanbaru, Gubernur Annas Maamun diminta mengambil alih dan melanjutkan proses pembangunanya.
Demikian saran Zaidir Albaiza SH, Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar (ISPPAS) kota Pekanbaru ini yang disampaikan kepada Tanjaknews.com, Senin (24/2/2014) melalui seluler. Ia mengemukan pendapat tersebut setelah melihat sejauh ini tidak ada tanda-tanda investor yang menawarkan diri sebagai pengelola dan pelanjut pembangunan seperti dijanjikan dan diwacanakan Wali Kota Firdaus MT.
“Pemko hanya membuat wacana saja. Tak ada itikad baik. Karena anggaran pembangunan untuk pasar Cik Puan juga tak ada. Harapan kita, Gubernur baru Annas Maamun melanjutkan,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru ini.
Ia menilai, wacana yang dihembuskan Wako Firdaus MT dianggap sebagai angin surga saja oleh para pedagang yang sudah terlalu lama berada di tempat penampungan. “Ibarat obat penenang, hanya membauat tenang sementara untuk pedagang saja,” sambungnya.
Kondisi penampungan sementara para pedagang yang ada saat ini meurutnya membuat pedagang tidak tenang. Hal itu karena keadaan yang tak layak, pedagang dihantui dengan kemalingan, kebanjiran, dan kebakaran yang terus-terusan terjadi. Sudah terbukti beberapa kali terjadi kebakaran,” pungkasnya.*3
Demikian saran Zaidir Albaiza SH, Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar (ISPPAS) kota Pekanbaru ini yang disampaikan kepada Tanjaknews.com, Senin (24/2/2014) melalui seluler. Ia mengemukan pendapat tersebut setelah melihat sejauh ini tidak ada tanda-tanda investor yang menawarkan diri sebagai pengelola dan pelanjut pembangunan seperti dijanjikan dan diwacanakan Wali Kota Firdaus MT.
“Pemko hanya membuat wacana saja. Tak ada itikad baik. Karena anggaran pembangunan untuk pasar Cik Puan juga tak ada. Harapan kita, Gubernur baru Annas Maamun melanjutkan,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru ini.
Ia menilai, wacana yang dihembuskan Wako Firdaus MT dianggap sebagai angin surga saja oleh para pedagang yang sudah terlalu lama berada di tempat penampungan. “Ibarat obat penenang, hanya membauat tenang sementara untuk pedagang saja,” sambungnya.
Kondisi penampungan sementara para pedagang yang ada saat ini meurutnya membuat pedagang tidak tenang. Hal itu karena keadaan yang tak layak, pedagang dihantui dengan kemalingan, kebanjiran, dan kebakaran yang terus-terusan terjadi. Sudah terbukti beberapa kali terjadi kebakaran,” pungkasnya.*3