Perawat RSPAD Mudik Positif COVID-19, Warga Padang Panjang Diimbau Hati-Hati
TANJAKNEWS.COM, Padangpanjang--Warga Kota Padang Panjang mesti hati-hati setelah seorang pasien dinyatakan positif COVID-19. Ny NS, (29), seorang PDP (pasien dalam pengawasan) asal Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang sebelumnya dirawat di RSUD Padang Panjang, kini dirawat di RSUP M. Jamil Padang, dipastikan positif COVID-19.
"Kepastian itu didapatkan setelah yang bersangkutan menjalani dua kali test swab, yang kedua-duanya ternyata positif," kata Direktur RSUD Padang Panjang, dr Ardoni ketika dihubungi, Minggu malam, (26/4/2020), di Padang Panjang.
Disebutkan, yang bersangkutan positif COVID-19 Ahad sore. Setelah dua kali dilakukan test swab di Laboratorium Unand, kedua kali hasilnya positif. Menurut Ardoni, NS masuk di IGD RSUD Padang Panjang, Jum'at, (24/4/2020), pukul 10:00 WIB. Dia sedang hamil 36 Minggu. Mengaku nyeri di punggung dan menjalar ke ari ari di perut.
Melihat kondisinya yang tak mungkin ditangani di RSUD Padang Panjang, NS yang bersuami baru pulang dari Jakarta sebulan lampau itu, di rujuk ke RSUP M. Djamil di Padang, hari Sabtu, (25/4/2020), pukul 16:00 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh RSUP M Djamil, Minggu sore pukul 16:00 WIB diperoleh hasil labor, bahwa NS positif COVID-19.
Menyadari akan hal ini Ardoni, mengatakan, pihaknya akan menelusuri riwayat kedatangan fasien NS itu. Pihaknya juga akan melakukan desinfeksi / seterilisasi terhadap seluruh ruangan yang pernah dilalui pasien NS. Dia juga akan melakukan isolasi terhadap petugas yang pernah kontak fisik dengan pasien NS selama 14 hari.
Lebih jauh melalui rilis yang disampaikan pihak RSUD, Senin (27/4/2020) dijelaskan, kunjungan pertama Ny NS yang diketahui bekerja sebagai perawat RSPAD Gatot Subroto tersebut, tanggal 19 April 2020 dengan keluhan demam, batuk dan mual yang dilakukan pemeriksaan dan ditegakkan diagnosa sebagai pasien dengan kehamilan pertama dengan usia 34-35 minggu dan didiagnosa denggan Tipus dan ISPA. Telah dilakukan tindakan injeksi dan obserbvasi, pasien di pulangkan setelah mengalami perbaikan dengan memberikan pengobatan oral di rumah.
Kunjungan ke dua pada tanggal 22 April 2020 dengan keluhan lemas riwayat demam (+) nyeri sendi dan batuk kering dengan bercak darah. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil dalam batas normal. Dilakukan Rapid Tes dengan hasil negatif. Telah di observasi keluhan berkurang pasien di pulangkan. Pasien belum dilakukan Rongent dengan pertimbangan hamil 34 Minggu tidak ditemukan gejala sesak nafas, dan hasil rapid test negatif.
Kunjungan ke tiga pada tanggal 23 April 2020 ke Poliklinik kebidanan di suruh langsung ke IGD dengan alasan riwayat perjalanan dari Jakarta 2 bulan yang lalu., pasien datang dengan batuk kering, nyeri tenggorokan, mual (+) muntah (+) sesak nafas (-) suhu 36.7 ºC. Hasil pemeriksaan jantung dan paru secara klinis tidak ditemukan gejala sesak nafas, dilakukan pemeriksaan rapid test ke 2 dengan hasil negatif. Pasien di observasi dan di konsulkan ke Dokter Spesialis Kebidanan. Belum ditemukan tanda – tanda persalinan (belum ada his) sehingga pasien di pulangkan dengan obat yang diberikan oleh Dokter Spesialis kebidanan .
Kunjungan keempat pasien datang tanggal 24 April 2020 dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah, suhu 37,5 ºC. Dilakukan pemeriksaan labor lengkap dan pemeriksaan rongent. Dengan persiapan persalinan pasien di ruang isolasi dengan status PDP sambil menunggu konfirmasi rujukan ke RSUP DR M Djamil Padang melalui SISRUT (Sistem Rujukan Terintegrasi ) Online.
Pada kesempatan terpisah ketua Satgas RSUD Kota Padang Panjang dr. Yenny Muchtar SpP mengatakan, pasien COVID-19 akan memunculkan gejala klinis yang berbeda-beda pada tiap- tiap individu dengan menunjukan tahapan-tahapan gejala paru yang berbeda- beda pula.
Pada pasien ini sampai kunjungan ke tiga belum ditemukan gejala-gejala paru yang khas oleh dr. jaga IGD ditambah dengan hasil Rapid Test yang negatif. Hal ini di dukung pula oleh riwayat perjalanan pasien dari Jakarta sejak 2 bulan yang lalu, sedangkan suami pasien dengan riwayat perjalanan 1 bulan yang lalu.
Rapid Test 3 kali berturut-turut menunjukan hasil negatif. Secara teori dikatakan 80 % pasien COVID-19 tidak menimbulkan gejala klinis. (*)