News Breaking
Live
update

Breaking News

Tak Lulus SMP, Pemuda Tegal Ini Ciptakan Robot Pengantar Obat

Tak Lulus SMP, Pemuda Tegal Ini Ciptakan Robot Pengantar Obat



TanjakNews.com, Tegal – Pembatasan aktivitas sosial dimasa pandemi Covid-19 tidak selamamya membawa dampak buruk di masyarakat, termasuk membatasi kreatifitas dan inovasi.

Sekelompok pemuda asal Desa Gantungan Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal berhasil membuat prototipe robot pengantar obat yang mampu berjalan sendiri mengikuti alur yang telah ditentukan.

Pembuatan robot ini dimotori Abdul Wahab, seorang santripreneur yang tidak lulus pendidikan SMP.

Robot yang dilengkapi dengan sensor pengambilan obat dan pesan suara ini memudahkan pasien mengambil obatnya.

Bertempat di Pendopo Amangkurat kantor Bupati Tegal, Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Soeselo Slawi melihat secara langsung simulasi robot saat mengantarkan obat ke kamar pasien, Sabtu (27/6/2020).

”Meski masih berupa prototipe dan perlu proses untuk penyempurnaannya, tapi saya merasa senang dan bangga dengan karya kreatif anak- anak muda asal Dukuh Asem Desa Gantungan Kecamatan Jatinegara ini. Setelah ini saya minta robot tersebut bisa langsung uji cobakan di RSUD dr. Soeselo untuk kemudian dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, yaitu tenaga medis rumah sakit,” katanya.

Umi berharap, prototipe robot ini secepatnya bisa dikembangkan agar semakin layak saat digunakan sebagai alat bantu rumah sakit dalam mengurangi kontak padien positif Covid-19 dengan para petugas medis.

Abdul Wahab mengaku empatinya pada keselamatan tenaga medis di rumah sakit dari kontaminasi virus Corona, diwujudkan dengan pembuatan robot tersebut.

Abdul Wahab menjelaskan, robot ini merupakan hasil reka cipta dirinya bersama teman- temannya yang memiliki kemampuan di bidang mekanik dan pemprograman aplikasi line following dengan bahasa C. 

”Saat ini, kami memang baru bisa merancang robot yang bergerak menyusuri lintasan berbentuk garis. Alhamdulillah, setelah di support ibu bupati, ke depannya bisa segera kami kembangkan robot dengan sensor lain yang mampu membaca koordinat atau virtual path tanpa harus menggunakan stiker garis yang ditempelkan di lantai, ujar Wahab. (Oce/Red)


Tags