News Breaking
Live
update

Breaking News

Penobatan Hamengkubuwono IX yang Berjalan Alot, "Tole, Tekena Wae"

Penobatan Hamengkubuwono IX yang Berjalan Alot, "Tole, Tekena Wae"

Kirab penobatan Sultan Hamengkubuwono IX


TanjakNews.com, Historia -- Minggu Kliwon, 22 Oktober 1939 Hamengkubuwono VIII mangkat akibat penyakit diabetesnya yang parah.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setiap kali ada pergantian Sultan harus disertai perubahan kontrak politik antara pemerintah Belanda dan calon Sultan Hamengkubuwono IX. 

Berdasarkan kesepakatan para kerabat putra Hamengkubuwono VII dan VIII maka semua mendukung Dorodjatun menjadi Hamengkubuwono IX.

Tibalah waktu untuk melakukan perundingan antara Gubernur Dr. Lucien Adam mewakili pemerintah kolonial Hindia Belanda dan Dorodjatun calon Sultan Hamengkubuwono IX.

Namun rupanya perundingan itu tidak berjalan lancar, karena adanya perbedaan prinsipil dari kedua pihak. Sejak November 1939 sampai Februari 1940 perundingan berjalan alot setiap hari pagi-sore-malam hanya diselingi jeda makan.

Saat perundingan mencapai jalan buntu pada akhir Februari 1940, menjelang maghrib Dorodjatun yang sedang berbaring beristirahat merenungkan langkah menjelang perundingan malam hari. Tiba-tiba ia dengar suara bisikan gaib berkata dalam bahasa Jawa, "Tole, tekena wae. Landa bakal lunga saka bumi kene (Nak, tanda tangani saja. Belanda akan pergi dari bumi sini)"

Semula Dorodjatun ragu menyambut 'bisikan gaib' itu. Namun, semakin malam hari semakin mantap hatinya dan semakin yakin bahwa bisikan itu memang datang dari nenek moyangnya dan memuat petunjuk untuk ia laksanakan.

Perundingan malam hari itu berjalan singkat, tak sampai seperempat jam. 

"Susunlah konsep kesepakatan" ujar Dorodjatun, "Saya akan menandatanganinya".

Gubernur Belanda pun heran melihat perubahan sikap Dorodjatun. Namun, Dorodjatun sudah berbulat tekad menyelesaikan perundingan segera. Dan kontrak politik dirampungkan perumusannya dalam dua minggu untuk kemudian ditandatangani Dorodjatun, sebagai Sultan Hamengkubuwono IX, pada tanggal 12 Maret 1940. 

Enam hari kemudian Dorodjatun dinobatkan sebagai Sultan Hamengkubuwono IX. Upacara perayaan naik takhta Sultan ditetapkan dua bulan sesudah penobatan, yaitu pada 8 Mei 1940.

Dua hari setelah acara perayaan naik takhta ini, pada tanggal 10 Mei 1940 seluruh wilayah Belanda diduduki tentara Nazi Jerman.

"Landa bakal lunga saka bumi kene"...


Sumber: 
2. Buku "SEPANJANG HAYAT.              BERSAMA RAKYAT"


Tags