News Breaking
Live
update

Breaking News

Ibnu Khaldun Itu Siapa

Ibnu Khaldun Itu Siapa



tanjakNews.com -- Ibnu Khaldun (27 Mei 1332, Tunisia) adalah seorang sosiolog, filsuf, dan sejarawan Arab yang diakui secara luas sebagai salah satu ilmuwan sosial terbesar di Abad Pertengahan. Ia dianggap oleh banyak orang sebagai #bapak studi historiografi, sosiologi, ekonomi, dan demografi.

Ia terkenal karena bukunya Muqaddimah (Prolegomena), buku pertama dalam sejarah dunianya yang memberinya tempat abadi di kalangan sejarawan, sosiolog, dan filsuf. Ia memberikan kontribusi besar di bidang historiografi, sosiologi, ekonomi, dan demografi.

Ibnu Khaldun pertama kali menjadi perhatian dunia Barat pada tahun 1697, ketika sebuah biografi tentangnya muncul di Bibliothèque Orientale Barthélemy d'Herbelot de Molainville. Ibnu Khaldun mulai mendapatkan perhatian lebih pada tahun 1806, ketika Silvestre de Sacy's Chrestomathie Arabe memasukkan biografinya bersama dengan terjemahan bagian Muqaddimah sebagai Prolegomena.

Pada tahun 1816, de Sacy kembali menerbitkan sebuah biografi dengan deskripsi yang lebih rinci tentang Prolegomena. Rincian lebih lanjut tentang dan sebagian terjemahan Prolegomena muncul selama bertahun-tahun sampai edisi bahasa Arab yang lengkap diterbitkan pada tahun 1858. Sejak saat itu, karya Ibnu Khaldun telah dipelajari secara luas di dunia Barat dengan minat khusus.

Ibnu Khaldun berasal dari keluarga Andalusia kelas atas keturunan Arab. Leluhur keluarga tersebut memiliki hubungan kekerabatan dengan Waíl ibn Hujr, seorang teman Nabi Muhammad. 

Keluarga Ibnu Khaldun memiliki banyak kantor di Andalusia, Spanyol, kemudian beremigrasi ke Tunisia setelah jatuhnya Sevilla ke Reconquista pada tahun 1248. 

Di bawah pemerintahan dinasti Hafsiyun beberapa keluarganya memegang jabatan politik. Namun, Ayah dan kakek Ibnu Khaldun menarik diri dari kehidupan politik dan bergabung dalam tatanan mistis. 

Saudaranya, Yahya Khaldun, juga seorang sejarawan yang menulis sebuah buku tentang dinasti Abdalwadid, dan ia dibunuh oleh saingannya yakni seorang ahli historiografi.

Ia juga mencapai jabatan politik yang tinggi, menjabat sebagai Perdana Menteri Mesir, dan aktif dalam dinas militer.

Dalam otobiografinya, Ibnu Khaldun menelusuri keturunannya hingga masa Nabi Muhammad melalui suku Arab dari Yaman, khususnya Hadramaut yang datang ke Semenanjung Iberia pada abad ke-8 pada awal penaklukan Islam. Dengan kata-katanya sendiri: "Dan keturunan kita berasal dari Hadramaut, dari orang-orang Arab Yaman, melalui Wa'il ibn Hujr yang juga dikenal sebagai Hujr bin Adi, dari orang-orang Arab terbaik, terkenal dan dihormati." (Halaman 2429, edisi Al-Waraq). 

Namun, penulis biografi Mohammad Enan mempertanyakan klaim tersebut, dengan menunjukkan bahwa keluarganya adalah seorang Muladi yang berpura-pura berasal dari Arab untuk mendapatkan status sosial. Enan juga menyebutkan tradisi masa lalu terdokumentasi dengan baik, mengenai kelompok-kelompok Berber tertentu, di mana mereka secara hati-hati "menambah" diri mereka menjadi beberapa keturunan Arab. 

Motif semacam ini adalah demi keinginan untuk meraih kekuasaan politik dan kemasyarakatan. 

Beberapa pihak berspekulasi tentang keluarga Khaldun ini. Di antaranya menjelaskan bahwa Ibnu Khaldun sendiri adalah produk dari keturunan Berber yang sama dengan mayoritas penduduk asli tempat kelahirannya. 

Sarjana Islam Muhammad Hozien berpendapat bahwa "Identitas palsu [Berber] akan berlaku namun pada saat nenek moyang Ibnu Khaldun meninggalkan Andalusia dan pindah ke Tunisia mereka tidak mengubah klaim mereka terhadap keturunan Arab. Bahkan di saat Berber berkuasa, Pemerintahan Al-Marabats dan al-Mowahid, dan Ibnu Khaldun tidak merebut kembali warisan Berber mereka". Penelusuran Ibu Khaldun dari silsilah dan nama keluarganya sendiri dianggap sebagai indikasi paling kuat dari keturunan Arab Yaman.

Ibnu Khaldun juga menghabiskan hampir dua bulan bersama Timur, pendiri Kerajaan Timurid yang memperlakukannya dengan hormat.

Sejarawan dan bapak sosiologi Islam ini hafal Al-Qur'an sejak usia dini. 

Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis telah dikemukakannya jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. 

Ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula..

Dr.Yosri HADDAD

Tags