Ditangkap Polisi, Pemalak Mencret di Celana
TANJAKNEWS.COM, BENGKALIS -- Karena ketakutan saat dibawa ke kantor polisi, 1 dari 19 pemalak di jembatan Desa Semunai mencret di celana. Hal ini sempat membuat petugas tertawa.
Peristiwa lucu tersebut terjadi saat Polsek Pinggir bersama jajarannya merazia aktifitas warga yang sering melakukan punggutan liar , terutama di jembatan jalan alternatif di sepanjang jalan alternatif Pekanbaru-Duri tepatnya di desa Semunai.
Penyisiran tersebut langsung dipimpin oleh Kapolsek Pinggir, Kompol Afrizal Asri SIK, Kanit Reskrim Ipda Afrinaldi SH, Kanit Sabara Iptu Buha Purba, Kanit Lantas Ipda H Siagian dan beberapa personil. Penyisiran ini di mulai sekitar pukul 140.00 WIB, Sabtu (27/6). Saat di TKP, petugas melihat ada beberapa orang yang sedang meminta di jalan alternatif mengunakan ember kecil dan tanpa membuang waktu petugas langsung menangkapnya.
Kemudian dilanjutkan lagi ke jembatan yang ada di jalan alternatif yang dibuat oleh warga setempat. Disini petugas menangkap beberapa orang yang sedang duduk di pos yang mereka bangun. Petugas pun langsung menangkapnya dan membuka portal yang menjadi penghalang bagi setiap kendaraan yang ingin melintas di jalan alternatif tersebut. Di pos ini petugas menemukan uang recehan Rp1000 dan buku piket. Petugas juga membongkar pos mereka.
Kapolsek Pinggir, Kompol Afrizal Asri SIK menyebutkan, sebelum ini di lakukan pihaknya sudah berulang-ulang mengimbau masyarakat dan RT, RW setempat untuk membuka portal itu. Tapi di pasang kembali. Bahkan setiap pengendara mobil yang lewat di jembatan ini harus membayar Rp10.000. Kalau tidak di bayar portal tersebut tidak akan dibuka.
"19 orang yang sudah diamankan di Polsek akan kita beri pembinaan. Kemudian bagi yang menjaga dekat jembatan kita lakukan pemeriksaan. Kemana uang tersebut digunakan dan untuk siapa. Jadi operasi ini merupakan intruksi dari pak Kapolri yakni operasi premanisme. Ini kita lakukan selama dua hari berturut-turut, mulai Sabtu (27/6) hingga Ahad (28/6). Setelah di lakukan pembinaan akan kita lepas mereka tetapi dengan catatan mereka tidak mengulangi hal itu kembali," terang Kapolsek.
"Bukan tidak boleh mereka menjaga tapi ya jangan dengan memaksa. Terima berapa dikasih dan jangan membentak-bentak pemilik kendaraan. Itu kan jalan Negara bukan jalan pribadi," tegas mantan Kapolsek Bukit Kapur, Dumai ini.
Menurut penuturan dari salah seorang yang di giring ke Polsek ketika di tanya wartawan, dalam satu hari uang yang dikumpulkan dari Jembatan Alternatif ini bisa mencapai Rp1 juta lebih. [oce]