7 Tahun Pakai Axe Tak Satupun Dapat Cewek, Bedi Tempuh Jalur Hukum
TANJAKNEWS.com -- Tujuh tahun usaha keras, Bedi, pria asal India akhirnya sampai pada puncaknkecewa dan kekesalannya. Setelah mencoba parfum merek Axe, tak satu pun cewek bisa digaetnya. Ia pun menempuh jalur hukum.
6
Vaibhav Bedi, nama lengkap anak muda berusia 26 tahun ini memutuskan menggugat perusahaan HUL (Hindustan Unilever Limited), yang memasarkan produk perawatan pria dengan merek dagang Axe. Tuduhannya tak main-main: perusahaan itu dituduh telah menipu lewat produknya dan menyebabkan ‘penderitaan mental’.
Bedi menceritakan kegagalannya menarik simpati gadis manapun, meskipun dia telah menggunakan produk Axe selama lebih dari tujuh tahun. Iklan Axe membujuk publik bahwa parfum itu membantu kaum pria untuk bisa langsung menarik wanita.
Kepada hamba wet, Bedi juga menyerahkan bejibun bukti ke pengadilan. Dari semua produk yang telah digunakan maupun yang belum terpakai. Ada deodorant sprays, perfume sticks and roll-ons, anti-perspirants, aftershaves, body washes, shampoos, dan hair gels, dengan merek Axe.
Penggugat juga meminta agar semua produk itu diperiksa di laboratorium.
Ia mengaku terpaksa mengambil langkah hukum karena pembantunya memukulinya dengan sapu, ketika ia mencoba membuatnya terkesan dengan tampil telanjang di depannya, setelah menggunakan semua produk Axe.
Vaibhav mengungkapkan keluhannya. “Lalu mana Axe Effect-nya? Saya sudah menunggu selama lebih dari tujuh tahun. Sejak kuliah sampai saya bekerja di kantor, tidak ada satu pun gadis yang mau saya ajak, bahkan hanya untuk minum teh atau kopi, meskipun saya yakin mereka bisa membaui parfum, deodorant, dan aftershaves, yang saya pakai," keluhnya.
“Saya selalu menggunakan produk itu dengan harapan bisa seperti apa yang terjadi pada iklan di televisi. Akhirnya saya berusaha untuk menarik perhatian pembantu saya, yang telah bertengkar dengan suaminya dan tinggal sendirian selama lebih dari setahun. Dan ternyata saya malah dipukuli dengan sapu!” sambung Bedi.
Ia berargumen, bahwa dia telah menggunakan semua produk Axe sesuai instruksi yang ada sejak dia pertama kali membelinya. Karena tak berefek (Axe effect) sesuai janji iklan, Bedi menyimpulkan: jika dia tidak bisa mengalami Axe Effect berarti perusahaan telah menipu atau menjual produk palsu.
Dalam pemakaian, Bedi sangat teliti dan taat azas sesuai petunjuk. Ia selalu menyimpannya di tempat sejuk dan kering, dan menjauhkan produk dari cahaya matahari langsung atau panas. Bahkan ia selalu menggunakan penggaris sebelum menyemprotkan, "untuk memastikan jarak antara nozzle dan ketiak saya sekurang-kurangnya 15 cm," akunya.
Vaibhav berkata, dia telah mengalami penderitaan mental dan penghinaan di depan umum, karena tidak adanya Axe Effect, dan dia ingin agar perusahaan Axe mengkompensasi dia untuk semua penderitaan tersebut.
HUL secara resmi telah menolak berkomentar mengenai kasus tersebut. Perusahaan mungkin berpendapat bahwa Vaibhav tidak berpenampilan menarik, dan tidak memiliki persyaratan minimal agar Axe Effect terjadi. HUL secara resmi memang belum mengeluarkan pernyataan apa pun, namun para ahli hukum percaya bahwa HUL akan sulit untuk meyakinkan pengadilan.
“HUL mungkin tergoda untuk berargumentasi, tetapi sangat berisiko. Tidak ada data yang memperkuat anggapan bahwa orang ini bodoh dan tidak menarik bagi para wanita. Pada kenyataannya, banyak wanita yang cantik dan menarik ternyata menikah dengan pria yang bodoh dan menyeramkan. Saya akan menyarankan perusahaan untuk menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan,” kata pengacara, Ram Jethmalani. ***
Liputan : Naviri
Editor. : Oce Satria