Anggota PPWI Ditikam, Pisau Tertancap di Punggung
TANJAKNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa penganiayaan pewarta kembali terjadi. Kali ini menimpa Jhoni Napitupulu, salah satu anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DKI Jakarta mengalami peniikaman oleh seorang pria berinisial MJB, Sabtu, (26/10/2019).
Saat ini Jhoni sedang menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat luka tikam yang dideritanya di bagian punggung.
Jhoni (26) yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai driver kendaraan berat/kontainer itu ditikam oleh seseorang berinisial MJB, di rumah kontrakannya, Jalan Raya Tipar Cakung, Gang Pancong, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
"Korban ditikam di kontrakannya, sore tadi, sekitar pukul 16.30 WIB," jelas Jhon Marpaung, abang korban, kepada awak media, Sabtu, (26/10/2019).
Jhon menjelaskan, sesaat setelah mengetahui adiknya dicelakai orang, ia bergegas menjumpai korban dan membantu mengevakuasinya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
"Saya langsung membawa sepupu saya Jhoni Napitupulu ini ke RS Pekerja KBN, sekitar pukul 18.00 tiba di rumah sakit. Tapi tidak bisa ditangani di sana, karena tidak ada dokternya. Akhirnya, kami dirujuk ke Rumah Sakit Koja," ungkap Jhon, yang tinggal tidak jauh dari kontrakan korban.
Mendapatkan informasi tentang anggotanya mendapat musibah ditikam oknum MJB, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, SPd, MSc MA langsung mendatangi Rumah Sakit Koja di Jakarta Utara.
Di sana, Wilson Lalengke melihat dan menelisik kondisi korban. Wilson juga mengambil beberapa foto dokumentasi bagian luka korban. Saat ini, pisau yang digunakan menikam korban masih menancap di punggung korban.
"Kita masih menunggu dokter spesialis bedah. Pencabutan benda yang menancap di tubuh pasien harus dilakukan di ruang operasi bedah," ujar dr Edward, yang menangani korban.
Wilson Lalengke juga terlihat membisikan beberapa pesan kepada korban agar tetap kuat, menjaga semangat hidup, dan menghadapi masalah itu dengan pikiran yang tenang.
"Usahakan jaga kesadaran pikiran, jangan berpikir berat-berat, hadapi dengan tenang, jaga semangat hidup yà a," bisik Wilson ke dekat telinga korban.
Usai berdiskusi sejenak dengan dr Edward, Wilson selanjutnya mengajak anggota keluarga korban yang berjaga di rumah sakit, untuk membuat laporan polisi. Jhon Marpaung sebagai abang dari korban didampingi Ketum PPWI selanjutnya membuat LP di SPKT Polsek Cilincing, Jakarta Utara.
"Saya berharap agar aparat segera menindaklajuti LP kasus penikaman anggota PPWI Jhoni Napitupulu ini," harap Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.
Menurut Wikson yang lama aktif di dunia pendidikan di Riau ini, motif sementara yang patut diduga dalam kasus ini adalah soal dendam. (oce/apl)