News Breaking
Live
update

Breaking News

Ketika Gubernur Syamsuar Mematut-matut Mahkota Sultan Siak

Ketika Gubernur Syamsuar Mematut-matut Mahkota Sultan Siak

)


TANJAKNEWS.COM, JAKARTA -- "Alhamdulillah, berdecak kagum saat dapat melihat dari dekat mahkota asli Sultan Siak di ruang Kepala Museum Nasional RI di Jakarta. Ini pertama kalinya saya melihat langsung mahkota dari emas 1,8 Kg ditaburi berlian dan batu permata berwarna merah itu. Melihat Mahkota ini menambah kekaguman pada pengorbanan Sultan Siak yang telah menyerahkan harta dan tahta demi perjuangan kemerdekaan Indonesia."

Ucapan kekaguman tersebut terlontar dari mulut Syamsuar, Gubernur Riau, saat melihat dari dekat Mahkota Sultan Siak di Museum Nasional di Jakarta, Kamis (28/11/2019) lalu.

Syamsuar terlihat ditemani Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Yan Pranajaya, Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian Asrizal dan Kadis Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen.



Sekitar satu jam dihabiskan Syamsuar menyaksikan mahkota asli di ruang Kepala Museum Nasional Siswanto.

Selama melihat dari dekat Mahkota Sultan Siak, Syamsuar tak henti-hentinya berdecak kagum karena mahkota dari emas sebesar 1,8 Kg itu ditaburi berlian dan batu permata berwarna merah itu. 



“Baru pertama kali saya melihat mahkota asli ini. Sungguh luar biasa pengorbanan Sultan. Selain menyumbang satu triliun untuk Republik Indonesia, ternyata juga diserahkan mahkotanya di museum ini. Masih ada yang lain seperti keris dan lain lain,” ucapnya sembari menyarankan agar museum untuk bersinergi dengan lembaga lainnya. 

“Saya pernah melihat data tulisan sultan di Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional,” ungkap Gubernur Syamsuar di sela-sela kunjungannya di Museum Nasional, kemarin di Jakarta.

Selama kunjungan di Museum Nasional, Syamsuar yang diterima Kepala Tatausaha Museum, Nurokhim terlihat kagum dan terharu karena bisa melihat langsung artefak yang sangat berharga karena dibalut emas dan batu permata itu.



Ia ingin Pemprov Riau menjadikan kebudayaan sebagai payung negeri kepariwisataan. Potensi budaya itu banyak, termasuk mahkota Sultan Siak.

"Kita harus belajar dari sejarah berharga ini, dan menjadikan ketokohan Sultan Siak yang telah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional, sebagai suri tauladan berbilang jaman. Jangan sampai anak cucu kita melupakan sejarah," pesannya. (*)

Editor: Oce Satria/MCR

Tags