News Breaking
Live
update

Breaking News

Liverpool Tuntaskan Dendam 38 Tahun

Liverpool Tuntaskan Dendam 38 Tahun



TANJAKNEWS.COM, DOHA -- Kapten Liverpool Jordan Henderson dan tim akhirnya bisa mengangkat trofi merayakan kemenangan di Stadion Internasional Khalifa, Doha.
"Kami telah menaklukkan semua tim Eropa, kami tidak akan pernah berhenti," teriak anak-anak The Red.
Adalah Roberto Firmino mematahkan harapan rekan senegaranya dari Flamengo dengan gol penentu di perpanjangan waktu ketika Liverpool menang di Piala Dunia Klub. 

Gol itu berawal dari umpan terobosan terukur kiriman Jordan Henderson, Sadio Mane mengecoh Rodrigo Caio untuk mengirimkan umpan tarik kepada Firmino.

Firmino dengan tenang mengendalikan bola menghindari jegalan Caio dan kiper Diego Alves sebelum melepaskan tembakan yang berusaha dihalau Rafinha, tetapi lajunya terlalu keras ke gawang Flamengo.

Pada menit ke-86, Liverpool hampir unggul saat Mohamed Salah menyodorkan bola untuk diselesaikan dengan tendangan sentuhan pertama yang berbahaya dari Henderson, tetapi Alves menepis bola ke atas mistar gawang.

Drama terjadi pada menit ke-90 saat Mane memperoleh umpan terobosan dan memasuki kotak penalti, tapi saat berhadapan satu lawan satu dengan Alves, namun diganggu dari belakang oleh Rafinha.

Wasit Abdulrahman Al-Jassim awalnya menunjuk titik putih dan memberi kartu kuning kepada Rafinha, tetapi setelah empat menit berkonsultasi dengan VAR dua keputusan itu dianulir dan pertandingan waktu normal berakhir 0-0.

Liverpool berusaha menekan saat memasuki babak waktu tambahan pertama, yang hasilnya mereka petik pada menit kesembilan.

Pemain internasional Brasil ini memuluskan langkah Liverpool dalam waktu normal tetapi akhirnya mengamankan gelar dari pendahulunya pada tahun 1981, 1984 dan 2005. Tim Klopp telah mencapai apa yang tidak diraih oleh pendahulunya dalam sejarah klub yang terkenal sebelumnya. Ditambah sedikit balas dendam atas kekalahan oleh klub Brasil di final 38 tahun lalu ketika Liverpool dikalahkan Flamengo pada Piala Interkontinental (kompetisi pendahulu Piala Dunia Antarklub) di Tokyo, Jepang.


Liverpool datang ke Qatar bertekad untuk menulis nama mereka di cerita warga Anfield dan memvalidasi keputusan untuk membawa pasukan berkekuatan penuh dengan mengorbankan Piala Carabao. 

Di pihak lain, Jorge Jesus, pelatih Flamengo, menyatakan dalam konferensi pers pasca-pertandingannya bahwa Brasil adalah tim yang lebih baik dalam waktu normal. Namun klaimnya ditenggelamkan oleh suara "Campiones, campiones, campiones"  dari ruang ganti Liverpool. 

Satu-satunya kekecewaab Liverpool adalah cedera pergelangan kaki yang menimpa Alex Oxlade-Chamberlain yang mengakibatkan gelandang gigih itu harus meninggalkan stadion dengan kruk.

Itu adalah final yang memikat antara dua tim yang berpasangan, positif, dan berkaliber tinggi. Flamengo juga memiliki peluang tetapi, sebelum dipatahkan oleh salah satu pemain internasional Brasil, Firmino, mereka digagalkan oleh pemain lain yakni Alisson yang mengesankan di gawang Liverpool.

Jürgen Klopp mengaku senang dengan kemenangan yang sensasional yang diraih Liverpool
Jordan Henderson tampil luar biasa di lini tengah Liverpool dan memasok umpan terobosan yang mengarah pada peluang yang disambut Firmino. Di belakangnya, Joe Gomez menghasilkan penampilan terbaiknya musim ini dan peran kunci dalam clean sheet penting.(*)


Oce Satria/The Guardian

Tags