News Breaking
Live
update

Breaking News

Pemakaman Korban Corona Ini Membuat Pilu, Hanya Dihadiri 3 Anak

Pemakaman Korban Corona Ini Membuat Pilu, Hanya Dihadiri 3 Anak

TANJAKNEWS.COM, JAKARTA -- Kisah pilu mewarnai bencana pandemi corona atau Covid-19. Eva Rahmi Salama,  warga Jakarta harus merelakan kepergian ibunya akibat  virus corona.
Yang membuat miris,  pemakaman ibunya hanya dihadiri oleh tiga orang anaknya yang tampak menghadiri berdiri di atas pusara.
Dia menceritakan kesedihannya pemakanan ibunya hanya dihadiri mereka bertiga tanpa kehadiran teman, saudara, tetangga ataupun rekan kerja.
"Mama tersayang.. Izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja," tulisnya pada satu postingan di akun Instagramnya.
"Sedih yg teramat sangat tdk bs menghadirkan mereka disini utk melepas kepergianmu.. tapi ini demi kebaikan mereka. Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama.."
"Tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama mama di dunia...aamiin ya Allah."
"Maafkan kami yang belum bisa membahagiakan mamah.. yang pasti Eva & Frank, Harris, Hanif selalu kangen mamah, senyum tulus mamah, kebaikan hati mamah, nasi goreng buatan mamah, guyonan mamah dll.. kita sebagai anak hanya bisa slalu mendoakan yg terbaik buat mamah.. *alfatihah," tulisnya.
Dia kemudian berdoa untuk keselamatan ibunya di akhirat: Ya Allah perkenankan makhluk Mu yang terindah dan terbaik ini ditempatkan di surga Mu.. Ampuni segala dosanya, lapangkanlah kuburnya..terima amal ibadahnya dan semoga mama husnul khotimah, syahidah.. aamiin aamiin yra.
“Kematian karena wabah adalah surga bagi setiap muslim (yang meninggal karenanya)”, demikian sabda Rasulullah Muhammad saw (HR Bukhari). #covid19

Saat pemakaman tampak hanya beberapa orang dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta timur yang membantu pemakaman dari pasien tersebut.


Proses pemakaman hanya dibantu dari Suku Dinas Kehutanan Jakarta Timur (Instagram/Evarahmisalama)

Ibu Eva Rahmi dirawat di rumah sakit sejak tanggal 10 maret 2020 dengan diagnosis awal penyakit tifus.
Pada tanggal 10 Maret mulai di rawat namun meninggal pada 19 Maret yang lalu.
Sementara itu dia kemudian berselang dua hari kemudian sang ayah pun menyusul,meninggal dunia. Hal itu juga menjadi berita duka kedua bagi Eva Rahmi Salama.
"Innalilahi wainna ilahi rojiun. Telah berpulang ke rahmatulloh Papa kami tercinta Bp. teten Syamsir di RS Tarakan pada pukil 1530. Mohon dimaafkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Semoga Almarhum husnul khotimah..aamin aamiin yra," tulisnya kemudian.
Namun Eva Rahmi kemudian membantah kalau dirinya juga terinveksi corona karena kedua orangtuanya meninggal dalam waktu yang bersamaan akibat virus mematikan tersebut.
"Bersama ini saya sampaikan alhamdulillah saya sehat dan baik-baik saja," tulisnya dalam keterangan yang disampaikan melalui akun instagram.
Dia mengatakan sudah berusaha untuk melakukan tes corona di RS Persahabatan namun swab tes di tempat itu ditolak dan mengatakan kalau dirinya tidak ada gejala.
"Mungkin disebabkan karena swab test kit sangat terbatas sedangkan orang ingin tes semakin banyak," tulisnya lagi.
Ia menceritakan kendala untuk melakukan tes corona, namun tidak segampang yang dia kira. Pasalnya banyak pasien juga yang ingin memeriksakan diri. Banyak terjadi kebingungan dan ketidaksiapan dari petugas medis. 
"Akhirnya suami saya memutuskan untuk membawa saya pulang, tidak memperbolehkan saya menunggu di ruangan sempit itu lebih lama lagi, karena ditakutkan saya bisa terpapar oleh ibu-ibu tersebut," katanya.
Namun keberuntungan tidak berpihak pada adiknya, setelah dilakukan swab tes ternyata hasilnya positif corona, walaupun saat periksa darah dan rongennya didapatkan hasilnya normal.
Eva Ramhmi pun kemudian meminta dukungan dan doa untuk kesembuhan adiknya yang kini diisolasi dalam rumah sakit. (*)
Indozone.id

Tags