Driver Ojol Meninggal Setelah Alami Pneumonia di Warung Pinggir Jalan
![]() |
Driver ojol saat kesakitan dan diangkut petugas puskesmas dari warung untuk mendapat perawatan. [Foto: Pojokpitu]
|
TANJAKNEWS.COM, Ngawi -- Seorang pria yang diketahui sebagai driver ojek online meninggal dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pria bernama Nurhadi itu sempat merintih kesakitan di warung di pinggir jalan raya sebelum dibawa ke rumah sakit.
Pihak RSUD dr Soeroto Ngawi, Jatim memastikan driver ojol yang baru datang dari Bogor itu berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu.
Direktur RSUD dr Soeroto Ngawi, Agus Priyambodo mengatakan pria usia 48 tahun tersebut mengalami pneumonia.
"Kami belum dapat melakukan konfirmasi lanjutan karena yang bersangkutan Nurandi sudah meninggal dunia. Selain itu hingga saat belum ada keluarga yang datang ke rumah sakit," kata dr Agus.
Namun Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Endah Pratiw membenarkan perihal driver ojol tersebut.
"Betul ada seorang ojek online asal Bogor meninggal di Ngawi. Masuk sekitar pukul 23.00 WIB (Kamis), dan saat masuk RSUD dr Soeroto kondisinya sudah tidak sadar. Infonya asal Bogor mau ke Madiun. Ini orang masuk ODR karena Bogor masuk zona merah corona," papar Endah Pratiwi kepada detikcom Jumat (27/3/2020).
Warga Tak Berani Menolong
Pengendara ojol ini mengeluh sakit di sebuah warung pinggir jalan raya Ngawi-Solo. Tampak pria ini hanya bisa merintih kesakitan, duduk bersandar di kursi depan warung.
Sementara sepeda motornya, bernomor polisi F 4775 IK terparkir tak jauh dari tempat duduknya. Tak jelas sakit yang dideritanya. Namun, tak ada satu pun warga berani mendekat untuk menolong.
Peristiwa bermula saat Nurandi mampir ke warung untuk makan. Kepada pemilik warung, pria ini mengaku habis menempuh perjalanan jauh, dari Bogor ke Madiun, untuk ziarah ke makam istrinya.
"Tanpa istirahat pria yang mengendarai sepeda motor memaksa kembali ke Bogor," ujar Supriyanto, warga setempat.
Usai makan pria tersebut mendadak mengeluhkan sakit pusing dan minta pertolongan Kaliyem pemilik warung.
Sejumlah warga yang saat itu berada di warung tidak ada yang berani menolong karena sedang wabah corona.
Warga setempat hanya bisa menghubungi Puskesmas melalui telepon. Setelah hampir satu jam, tim medis dari Puskesmas datang ke lokasi menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap.
"Pria tersebut langsung dievakuasi ke RSUD dr Soeroto Ngawi, untuk mendapatkan penanganan medis," kata Supriyanto.
Saat ini jenazah pasien PDP corona tersebut masih berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD dr Soeroto.
Sebagai antisipasi, pihak rumah telah melakukan proses sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan di sekitar lokasi kamar jenazah. (Oce/jpnn)