Ada Lomba Protokol Kesehataan New Normal untuk Pemda
TANJAKNEWS.com, Jakarta -- Demi memancing inovasi dan kreativitas pemerintah daerah dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19, Kemendagri akan memperlombakannya.
Lomba tersebut bakal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri. Peserta lomba adakah seluruh pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten/kota, termasuk daerah tertinggal atau perbatasan.
Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan, mengatakan kegiatan ini untuk mendorong gerakan nasional dalam membuat dan melaksanakan protokol kesehataan Covid-19 oleh pemerintah daerah. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali produktif, sehingga roda perekonomian seperti aktivitas perdagangan kembali berjalan. Selain itu, hal ini sebagai prasyarat dalam membuat simulasi secara masif oleh pemerintah daerah dalam menghadapi kehidupan normal baru.
"Lomba ini juga untuk mendorong langkah pemangku kepentingan yang belum menerapkan aturan agar segera berinovasi dan beradaptasi. Di sisi lain, gelaran ini untuk menilai pencegahan Covid-19 melalui protokol dibuat pemerintah daerah," kata Matheos usai melakukan rapat bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Selasa (26/5/2020).
Bentuk dari inovasi yang dinilai terbagi dalam 7 kategori dengan pengelolaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-1.
Ketujuh bidang yang perlombakan adalah:
1. pengelolaan pasar tradisional,
2. Pengelolaan mal,
3. Pengelolaan sekolah,
4. Pengelolaan restoran,
5. Pengelolaan hotel,
6. Pengelolaan tempat wisata.
7. Pengelolaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Ketujuh kategori ini, sebut Matheos dapat diikuti oleh pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota termasuk daerah tertinggal/perbatasan sesuai dengan kondisinya masing-masing.
“Peringkatnya nanti terbagi satu, dua, dan tiga,” ujar Matheos.
Tentang penilaian lomba, urai Matheos, adalah inovasimeliputi proposal ide inovasi, standar operasional atau prosedural petunjuk dan teknis, serta video inovasi berdurasi 5 sampai 15 menit yang sudah terunggah ke dalam sistem penilaian berbasis website.
Selain itu, penilaian ini menekankan pada inovasi yang dapat diamati, ditiru, dan dimodifikasi, baik sebagian atau seutuhnya.
“Jadi nanti bisa direplikasikan ke daerah lain,” tutur Matheos.
Peserta lomba nanti bakal dinilai tim penilai dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Matheos menuturkan, untuk sosialisasi kepada pemerintah daerah bakal dilakukan pada 5 Juni yang disampaikan langsung oleh Mendagri melalui video konferensi dengan melibatkan kepala daerah. Terkait jadwal pelaksanaan, rencananya lomba ini akan berlangsung mulai dari 8 Juni dan diumumkan pada 28 Juni 2020. (Oce)