News Breaking
Live
update

Breaking News

Komitmen Indonesia Dipertanyakan dalam Proyek Jet Tempur KFX/IFX

Komitmen Indonesia Dipertanyakan dalam Proyek Jet Tempur KFX/IFX



TANJAKNEWS.com, Jakarta -- Selasa lalu KoreanHerald.com mewartakan, Indonesia berkewajiban atas 20 persen biaya riset dan pengembangan KFX/IFX senilai 1,8 triliun won. Namun, dalam beberapa waktu Indonesia telah gagal melakukan tahapan angsuran pembayaran.

Disebutkan, terakhir tahap pembayaran senilai 500,2 miliar won (setara US$405 juta) yang jatuh tempo pada April 2020.

Meski Indonesia terlibat sejak awal dalam rancang bangun KFX/IFX, namun keterlambatan pembayaran lanjutan proyek ini membuat respon yang kurang menyenangkan, terutama dari kalangan di Korea Selatan.

Sejauh ini Indonesia telah membayar 272,2 miliar won, namun Indonesia gagal membayar 301 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir September 2019. Dan kini ada kabar terbaru, bahwa Indonesia kembali telat melakukan pembayaran, di mana seharusnya Indonesia membayar 500,2 miliar won pada bulan lalu.

Berdasarkan perjanjian awal yang kini sedang dirundingkan kembali, Indonesia berkomitmen untuk membayar 20 persen dari total biaya pengembangan, yang mencapai total US$8 miliar (8,8 triliun won). 



Pemerintah Korea Selatan akan membayar 60 persen dari biaya program pembangunan, dengan kontraktor utama KAI akan menanggung 20 persen sisanya, dan 20 persen terakhir oleh pihak Indonesia.

Menurut DAPA (Defence Acquisition Programme Administration), sejauh ini Indonesia telah membayar 272,2 miliar won, namun Indonesia gagal membayar 301 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir September 2019. 

Pada Januari 2018 pejabat pertahanan Indonesia dalam komentarnya di media menyebut Indonesia kekurangan dana sekitar Rp1,85 triliun (US$140 juta) yang harus dibayar ke Korea Selatan dengan imbalan keterlibatannya dalam program KFX/IFX sesuai perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2015.

Korea Aerospace Industries (KAI) berani menargetkan untuk merilis prototipe perdana jet tempur KFX pada semester pertama tahun 2021. Bahkan DAPA, badan yang menaungi proyek jet tempur ini telah mencanangkan uji terbang perdana KFX akan dilakukan setahun kemudian, yaitu di 2022. (Oce/Gilang)





Tags