Lerai Cekcok Pasutri, Sertu Aliansyah Tewas Ditebas Parang
TANJAKNEWS.com, Kalsel -- Nasib naas bagi Sertu Aliansyah, personel TNI-AD Kodim 1008/Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Bermaksud melerai pertengkaran sepasang suami istri ia justru jadi korban. Sertu Aliansyah tewas ditebas parang.
Sertu Aliansyah tewas saat mencoba melerai keponakannya Rusdiana (35) yang bertikai dengan suaminya Rusdi (39). Tidak hanya Aliansyah, Rusdiana juga ikut tewas, akibat sabetan dan tusukan senjata tajam jenis parang, di Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Kamis (21/5/2020) pagi.
Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, Sertu Aliansyah, yang tinggal tak jauh dari rumah keponakannya itu melihat pelaku menganiaya istrinya dengan parang. Sertu Aliansyah pun berusaha melerai pelaku yang sedang menganiaya keponakannya.
Pelaku yang terlihat kalap, justru tidak terima dilerai korban. Rusdi justru menyerang korban secara membabi buta dengan parang. Akibatnya, Aliansyah dan juga Rusdiana terluka parah oleh senjata parang. Paman dan keponakan tersebut kemudian dilarikan ke RSUD Balangan. Namun nyawa keduanya tak tertolong.
“Keduanya menderita luka di dada. Mungkin tusukan, karena lukanya cukup dalam dan terus mengeluarkan darah," kata Arma Ketua RT 9, Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan,
Rusdi kemudian ditangkap tak lama setelah kejadiaan, dan dibawa ke Polsek Paringin.
Arma menjelaskan, pertengkaran rumah tangga yang terjadi antara pelaku Rusdi dan istrinya Rusdiana diduga pelaku terbakar cemburu, karena mendapat laporan istrinya kerap telponan dengan pria lain. “Awalnya, pasangan suami istri ini sempat cekcok hingga berujung penyerangan. Ribut sejak sahur, dan kejadian pagi,” kata Arma.
Bahkan, kata Arma, dari cerita anak korban keributan itu terjadi sejak waktu sahur. “Cerita dari anaknya, perkelahian sudah sejak sahur hingga pagi. Awalnya Rusdi menuduh korban berselingkuh dan ia cemburu,” kata Arma yang mengantarkan korban ke RSUD Balangan.
“Rusdi itu menuduh istrinya Rusdiana sering telponan dengan lelaki lain dan pacaran. Rusdiana sempat membantaah dengan menyebut usianya sudah tua untuk apalagi pacar-pacaran. Jadi terus bertengkar,” cerita Arma mengutif cerita anak korban.
Subuh itu, lanjut Arma, Rusdiana mengunci pintu dari dalam. Tapi buntut percekcokan itu, Rusdi semakin marah dan mengambil parang. Rusdi yang sempat keluar rumah akhirnya masuk lewat dapur. “Saat menyerang korban, Rusdi sepertinya baik baik saja, artinya tidak dalam kondisi mabuk,” katanya.
Sertu Aliansyah sendiri dimakamkan secara militer hari itu juga di TPU Gunung Pandau, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan. Pemakaman dipimpin Danramil Juai, Kapten Inf Tajuddin Noor sebagai inspektur upacara.
Ucapan duka mengalir atas kepergian almarhum Sertu Aliansyah yang merupakan anggota Kodim 1008/Tanjung tersebut. “Pemakaman secara militer digelar di Paringin untuk almarhum,” kata Dandim 1001/Amuntai-Balangan, Letkol Inf Ali Ahmad Satriyadi. (red)