News Breaking
Live
update

Breaking News

Pangdam Kasuari Mayjen Ali Hamdan Bogra: Lapangan Tembak Harus Menghadap Gunung

Pangdam Kasuari Mayjen Ali Hamdan Bogra: Lapangan Tembak Harus Menghadap Gunung



TANJAKNEWS.com, Manokwari -- Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra mengingatkan pada prajurit untuk berhati-hati dalam latihan menembak dengan memperhatikan kawasan berpenduduk.

Hal itu disampakain Pangdam saat mengunjungi Batalyon Infanteri 761/Kibibor Akinting (Yonif 761/KA) yang bermarkas di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (29/5/2020).

"Menghadap ke gunung, pertama lapangan tembak Infanteri, baru yang sebelahnya lagi lapangan tembak untuk Panser Anoa. Semuanya itu menghadap ke gunung sehingga lebih aman. Karena kita tidak tahu, 10 atau 20 tahun ke depan daerah sini akan ramai penduduk” kata Pangdam Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra.

Usai menerima paparan dari Danyonif 761/KA, Mayor Inf Misael Marthen Jenry P tentang kondisi dan dinamika tugas satuan tempur yang dipimpinnya itu, Pangdam menyampaikan arahan terkait berbagai hal. Di antaranya agar nantinya dalam pembuatan lapangan tembak tetap memperhatikan faktor-faktor keamanan.

“Seperti Batalyon di Sorong, waktu dibangun markas batalyon, lapangan tembaknya saat itu masih hutan. Tetapi sekian tahun kemudian, di belakang lapangan tembak sudah ramai dengan penduduk kampung-kampung. Begitu kita menembak senapan, peluru itu bisa lewat ke kampung-kampung. Jadi alangkah lebih baiknya di belakang, langsung menghadap gunung,“ paparnya.

Terkait di bidang admistrasi dan regulasi, Pangdam XVIII/Kasuari memerintahkan kepada Danyon agar segera membuat peranti lunak di tiap-tiap staf.

“Usahakan untuk cari peranti lunak di satuan-satuan, minimal untuk di staf operasi dan staf lainnya sudah lengkap. Untuk itu, coba koordinasikan dengan Sopsdam supaya bisa di bantu,” ungkap Pangdam.

Sementara itu, di tempat berbeda Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Retno Ali Hamdan Bogra juga memberikan arahan kepada ibu-ibu Persit KCK Cabang Yonif 761/KA. Dikatakan hal-hal yang dibutuhkan para ibu adalah memiliki rasa syukur yang dibentengi dengan iman dan taqwa, karena segala sesuatu yang terjadi pada diri kita adalah atas kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Sebagai pendamping dari suami, harus bekerja sama dengan suami tentang berbagai hal agar hubungan dengan suami jadi terbuka. Kemudian ibu-ibu harus  memberikan dorongan positif kepada suami sebagai anggota masyarakat. Sebagai anggota Persit, ibu-ibu juga harus bermasyarakat dengan yang lainnya, sekaligus harus mematuhi segala aturan-aturan yang berlaku di dalam organisasi Persit,” ujar Retno Ali Hamdan Bogra.

Turut mendampingi kunjungan kerja Pangdam dan Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, di antaranya Asren, Asops, Aspers, Aslog, Danpomdam, Kazidam, Kakesdam, dan Waasinteldam XVIII/Kasuari.(Oce/YDH)


Tags