Wako Bukittingi: Apa yang Kami Makan Itu Juga yang Harus Dimakan Warga
TANJAKNEWS.COM, Bukittinggi-- Warga Bukittinggi kembali mendapat bantuan tahap ke-3 dari Pemerintah Kota Bukittinggi. Secara kuantitas dan kualitas, setiap bantuan yang diberikan Pemko Bukittinggi sangat memanusiakan masyarakatnya dalam situasi pandemi Covid-19 ini.
Dilansir dari Langgam.id, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan sebanyak dua kali kepada masyarakat. Ini adalah bantuan kali ketiga.
"Kami telah bantu yang ada dalam data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sekitar 19.500 ribu orang dan sudah kami bagikan di tahap pertama, tahap ke dua juga sudah selesai sekitar 38 ribu orang,” katanya saat menggelar video conference bersama IJTI Sumbar, Selasa (28/4/2020).
Bantuan berupa paket sembako ini dibagikan dengan cara melibatkan banyak pihak. Mulai dari RT, RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan LSM.
Masyarakat yang mendapatkan bantuan adalah mereka yang memiliki KTP, KK, dan tinggal di Bukittinggi. Bentuk bantuan berupa beras sebanyak 9 kilogram, minyak goreng, sarden dan 10 butir telur diberikan untuk setiap orang.
Beras yang dipakai juga beras masyarakat yang dibeli pemerintah lalu diberikan kepada masyarakat. “Kita tidak pakai beras bulog, menurut kami apa yang kami makan maka itu juga yang harus dimakan warga,” kata Ramlan.
Tahap selanjutnya, Pemko Bukittinggi akan mengubah menu bantuan dengan memasukan gula, tepung, odol, sabun dan deterjen. Hal ini tak lain untuk menyambut Idul Fitri.
Penyerahan bantuan nantinya akan diberikan oleh RT setempat. Bahkan, pihaknya juga melibatkan tokoh adat. Menurutnya, jika ninik mamak daerah tersebut menilai sebuah keluarga layak menerima bantuan, maka akan diberikan.
“Alhamdulillah semua sudah diterima masyarakat, itu boleh dikatakan orang Bukittingi semuanya, sementara yang tidak dapat itu ASN, TNI Polri, pokoknya yang punya gaji tidak dapat,” katanya.
Ia mengatakan masyarakat Bukittinggi mayoritas pedagang, dan kegiatannya sekarang terhenti karena corona. Seperti pedagang kecil, asongan, sopir bendi, bahkan pegawai hotel.
“Bagi masyarakat yang tidak mendapat bantuan boleh melaporkan ke kantor lurah. Nanti akan dinilai oleh tim apakah layak mereka diberi bantuan atau tidak. Bantuan tersebut berasal dari APBD Kota Bukittinggi,” pungkas Ramlan. (Oce)