Gadis Sampul 2002, Berliana Rungkat: Bansos Parpol adalah Pencitraan Positif
TanjakNews.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar DKI Jakarta, Berliana Beyamina Rungkat memiliki sudut pandang yang berbeda soal kegiatan bakti sosial (baksos) dan bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh partai politik.
Saat ditemui awak media, mantan Gadis Sampul 2002 ini mengatakan, dalam kejadian Covid 19 ini terlihat pentingnya memiliki akses kepada pemberi kebijakan publik, seperti pemda, badan satgas penanggulan Covid, dan sebagainya.
"Untuk berkontribusi atas kebijakan publik yang diambil. Sehingga merupakan momentum yang penting agar masyarakat atau lebih khusus generasi millenial yang peduli untuk berperan aktif masuk ke ormas dan partai politik, Golkar khususnya," kata Lia, sapaan akrab wanita asal Gorontalo ini.
Aktif di parpol termasuk dengan melakukan aksi baksos dan bansos, kata Berliana, juga sebagai sarana menyampaikan aspirasi dan kontribusi positif secara nyata. "Dibandingkan hanya ramai di media sosial tanpa ada saluran yang legal dan valid," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat yang paham betul tentang politik, masih menganggap baksos atau pun bansos yang dilakukan kader partai yang tujuannya membantu, memang sudah sepatutnya dilakukan oleh parpol. Itu erat kaitannnya dengan fungsi parpol sebagai saluran aspirasi dan kontribusi yang legal dan valid.
"Selama ini (baksos dan bansos) hanya dianggap sebagai pencitraan belaka," ucapnya.
Ia tak sepaham dengan anggapan demikian. Baginya, pencitraan partai melalui Kegiatan dan program yg dilakukan kader memang suatu hal yang sudah selayaknya dilakukan.
Kata pencitraan sendiri, kata Lia seharusnya bisa berkonotasi positif bukan negatif.
"Jadi, saya menekankan bantuan baksos tidak melulu soal pencitraan negatif. Akan tetapi positif karena sudah selayaknya kita harus membantu sesama," tandasnya. (Oce)