Rusia Lakukan Investigasi Kriminal terhadap Saksi-Saksi Yehovah
Penyelidik mengatakan pencarian sedang berlangsung di lebih dari 20 wilayah Rusia
TanjakNews.com, Moskow -- Otoritas penegak hukum Rusia melakukan penggerebekan massal terhadap Saksi-Saksi Yehovah di seluruh Rusia pada hari Selasa (24/11/2020) dan melakukan sejumlah penangkapan sebagai bagian dari kasus pidana baru terhadap kelompok tersebut.
Demikian dirilis Komite Investigasi, Selasa.
Badan penegak hukum mengatakan telah membuka penyelidikan karena mereka mencurigai denominasi Kristen, yang oleh Rusia dicap sebagai "ekstremis" dan dilarang, mengatur aktivitas pusat nasionalnya di Rusia dan afiliasi lokalnya.
Mahkamah Agung Rusia memerintahkan Saksi-Saksi Yehovah untuk bubar pada tahun 2017 dan beberapa pengikutnya telah dipenjara atau dihukum dengan tuduhan pidana dalam tindakan keras selanjutnya.
Komite Investigasi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengidentifikasi sejumlah penyelenggara dan pengikut kelompok itu di lebih dari 20 wilayah dan telah menahan mereka sebagai bagian dari penyelidikannya.
Beberapa penganut telah bertemu secara pribadi di sebuah flat di barat laut Moskow dari Juni 2019 untuk membahas dan mempelajari literatur agama yang berkaitan dengan keyakinan mereka, dan telah mempengaruhi beberapa penduduk Moskow, katanya pejabat hukum.
Saksi-Saksi Yehovah telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun di Rusia di mana Gereja Ortodoks yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin dominan.
Putin mengatakan pada 2018 bahwa dia tidak mengerti mengapa pihak berwenang mengejar kelompok tersebut dan menyerukan agar masalah tersebut dianalisis.
Kremlin menolak berkomentar pada hari Selasa. Perwakilan Saksi-Saksi Yehovah tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Saksi-Saksi Yehovah adalah denominasi Kristen yang terkenal dengan pengabaran dari pintu ke pintu, studi Alkitab yang cermat, dan penolakan dinas militer dan transfusi darah. (Oce)
Reuters, Independet