News Breaking
Live
update

Breaking News

Dibully Dukung Paslon Pilkada, Ini Jawaban Cespleng UAS

Dibully Dukung Paslon Pilkada, Ini Jawaban Cespleng UAS

nstagram @ustadzabdulsomad


TanjakNews.com, Pekanbaru --Ratusan akun Twitter membully Ustadz Abdul Somad (UAS) gara-gara Pilkada. Mereka menyebut doa UAS tidak mustajab karena Akhyar-Salman kalah. Mereka juga meminta UAS tidak mengurusi politik, hanya fokus ke dakwah.

Kemudian seperti dilansir gatra.com, Rabu(9/12/2020) pengamat politik dari Universitas Riau, Tito Handoko, berpendapat bahwa hasil pilkada serentak 2020 di Provinsi Riau akan memengaruhi persepsi publik terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS).
Tito menilai ada risiko yang mengintai reputasi UAS, seiring berakhirnya ajang Pilkada 2020. Risiko tersebut berkaitan dengan sejauh mana efek politik yang berhasil digerakan UAS untuk pasangan yang didukungnya. 

"Kalau pasangan yang didukung UAS kalah, tentu juga akan berdampak pada UAS itu sendiri. Bagaimana pun hasil perolehan paslon tersebut, sedikit banyaknya merefleksikan pengaruh UAS," ungkapnya kepada Gatra.com melalui sambungan telepon, Rabu (9/12). 

Lebih lanjut Tito mengatakan, idealnya sosok UAS tetap lah berdiri di atas semua kepentingan politik. Posisi tersebut dinilai dapat membentengi UAS dari efek politik yang timbul pascaberakhirnya hajatan politik. 
"Saat dia memihak salah satu calon, pengikutnya pasti akan ada yang setuju dan tidak setuju. Artinya, ada pembelahan di situ. Itu sebabnya posisi ideal adalah tidak memihak. Tapi kita tetap harus menghormati UAS dengan hak politiknya," kata dia. 


Apa Jawaban UAS?

UAS pun memberikan jawaban resmi. Bahwa apa yang ia lakukan pada Pemilu dan Pilkada merupakan bagian dari dakwah. Jawaban itu diunggah melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad_official, Kamis (10/12/2020).

Berikut ini jawaban lengkap UAS:

Apa arti Pilkada bagi UAS?

UAS menjawab:

1. Mengaplikasikan ceramah 
saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek:

A. Pendidikan
B. Ekonomi
C. Politik

Saat pilkada saya berijtihad:
- memilih paslon
- meminta komitmen
- mendukung

2. Saya tidak berfikir menang atau kalah. Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya.

3. Saya sudah menang sebelum pencoblosan, karena:

- Saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan.
- Saya menang melawan DIAM cari selamat.
- Saya menang melawan pesan-pesan dari Jakarta: "Uas jangan berpihak!".

Begini cara sy melawan.

4. Pilkada ajang ujian hati:

 - Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman. Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan: "Jangan lupa ya pak, bu, 
nanti coblos nomor ...".

- Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa.

- Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun


Editor: Oce Satria

Tags