News Breaking
Live
update

Breaking News

Mengenal Tentara KNIL

Mengenal Tentara KNIL



TanjakNews.com, Historia -- Pembentukan pasukan militer sudah dicanangkan oleh Pemerintah Belanda untuk mengontrol dan mengawasi wilayah jajahan.

Ketika terjadinya perang Diponegoro, pasukan ini membantu untuk melindungi dan mengamankan pihak penjajah dari serangan kelompok pro Diponegoro.

Setelah perang Diponegoro selesai, secara resmi Gubernur Jenderal Van den Bosch membuat keputusan tentang pembentukan organisasi ketentaraan India Timur, Oost-Indische Leger pada 1830.

Pada 1836, Raja Willem I memberikan predikat kepada tentara ini dengan "koninklijk". Namun dalam pemakaiannya, nama ini jarang disebut.

Pada 1933, Hendrik Colijn yang merupakan perwira Oost-Indische Leger secara resmi memberi nama Koninklijk Nederlands-Indisch Leger atau KNIL.

Tentara KNIL terdiri dari para prajurit bayaran dan sewaan dari Perancis, Jerman, Belgia, Swiss serta masyarakat pribumi dari berbagai daerah.

Peraturan Kerajaan Belanda tidak memberikan izin kepada rakyatnya untuk wajib militer di wilayah jajahannya.

Selain itu, rekrutan KNIL juga berasal dari bekas tentara Belanda yang di negaranya melakukan pelanggaran.

Mereka yang melakukan pelanggaran di negaranya  diberikan pilihan untuk masuk KNIL atau mendapat hukuman sesuai peraturan.

Pada 1936, jumlah prajurit KNIL dari golongan pribumi mencapai 34.000 orang yang kebanyakan dari Jawa, Sulawesi, dan Ambon.

Mereka merupakan garda terdepan jika KNIL berhadapan dengan pejuang Indonesia. 

Penduduk pribumi yang menjadi anggota KNIL antara lain Mangkunegara VII, Sultan Hamid II, Oerip Soemohardjo, E. Kawilarang, A.H. Nasution, Gatot Soebroto, Didi Kartasasmita, T.B. Simatupang, dan Soeharto.

KNIL juga punya peran lain yaitu untuk memperluas dan mengontrol daerah jajahan dari pemerintahan Belanda.

Pada abad 19 dan awal abad 20, KNIL menaklukkan beberapa kepulauan di Nusantara.


Foto KNIL dari pribumi
Sumber: Cut Bang Polem di Masa Hindia Belanda (Nederlans Indië)

Tags