News Breaking
Live
update

Breaking News

Ekonom Indra Gusnady Menyigi: Daya Tahan Padang Panjang dan Bukittinggi dalam Terpaan Pandemi

Ekonom Indra Gusnady Menyigi: Daya Tahan Padang Panjang dan Bukittinggi dalam Terpaan Pandemi


 tanjakNews.com , PADANGPANJANG -- Kota Padang Panjang dinilai berada pada posisi rata-rata untuk nilai tambah beberpa lapangan usaha yang  dominan baik di sektor perdagangan, jasa, industri, dan pertanian, selama masa pandemi Covid-19, khsuusnya tahun 2020. Hanya saja sektor jasa dan pendidikan termasuk lapangan usaha yang potensial. 

Menurut Indra Gusnady, pengembangan industri mikro, kecil dan menengah jika dikembangkan akan bisa mendongkrak perekonomian daerah sekaligus membuka lapangan kerja. Pengeluaran Pemerintah berupa belanja APBD cukup memberikan kontribusi tinggi dan bila dijalankan secara efektif akan bisa menggerakkan lapangan usaha lainnya.

Berkebalikan dengan Kota Bukittingi. Menurut Indra, besaran nilai tambah dari beberapa lapangan usaha yang dominan kontribusinya terhadap PDRB, di Kota Bukittinggi sebesar 2,9 triliun rupiah. Lebih kurang 4,5 kali dari nilai tambah lapangan usaha yang sama di Kota Padang Panjang. Hal ini semakin memperkuat posisi Kota Bukittinggi sebagai Kota Perdagangan, terlihat dari volume nilai tambah dan transaksi ekonomi.

Sementara itu ia juga meliohat, cukup tingginya pertumbuhan jasa kesehatan dan kegiatan sosial di Kota Bukittinggi dibandingkan 4 kota kecil lainnya yang ia sigi (Padang Panjang, Sibloga, Mojokerto, dan Magelang), menunjukkan bahwa penyaluran bansos kemasyarakat lebih efektif dan banyak (kuantitas) di kota ini.

"Cukup mampu menahan laju pertumbuhan ekonomi daerah, tidak semakin terpuruk atau terkontraksi," kata Indra.

Ia melihat, jenis produk di lapangan informasi dan komunikasi ini terutama adalah pembelian 'pulsa' untuk gadget (handphone) oleh masyarakat pertumbuhannya positif, cukup membantu beban berat masyarakat selama pandemi. Pembelian pulsa memang meningkat selama pandemi di tahun 2020 yang digunakan untuk komunikasi dan 'daring' di saat masyarakat lebih banyak berada di rumah dan adanya kebijakan 'work from home'. 

"Pertumbuhan lapangan usaha ini di Padang Panjang tercatat 8,33%, sementara Bukittinggi 10,21%," ungkapnya.

Menurut Indra Gusnady, penguatan perekonomian daerah setidaknya ada pada subsidi pembelian kuota internet bagi masyarakat yang akan menguatkan lapangan usaha terkait juga mengurangi beban masyarakat. Kemudian keseimbangan anggaran bidang kesehatan penanggulan Covid-19 dengan bantuan sosial dan subsidi pinjaman/permodalan bagi masyarakat.

"Subsidi bunga pinjaman masyarakat yang sedang berjalan (kredit maupun konsumtif) lebih meringankan beban masyarakat daripada re-scheduling pinjaman yang hanya akan menambah beban masyarakat ke depan," ulasnya.  Baca selengkapnya uraian ekonom Indra Gusnady di PAPER INDRA GUSNADI, klik gambar di bawah ini 👇









Tags