Sepakan Chip Angel De Maria dan Kisah Menentang Isaac Newton
TanjakNews.com, Rio de Janeiro – Argentina akhirnya mampu merebut tampuk juara Copa America 2021 usai mengandaskan Brasil 1-0 atas Brasil di final yang dilangsungkan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil Minggu (11/7/2021) pagi WIB. Gol tunggal kemenangan Argentina dicetak Angel Di Maria pada menit 22.
Argentina melepas enam tembakan dengan dua yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, Brasil melepas tembakan lebih banyak, 13 kali namun juga sama dengan hanya dua yang mengarah ke gawang.
Kebuntuan pertandingan akhirnya disudahi Angel di Maria pada menit ke-22. Ia melesakkan bola lewat sepakan chip-nya ke gawang Brasil. Angel Di Maria tampil sebagai pahlawan kemenangan Argentina. Umpan jauh Rodrigo De Paul dari wilayah permainan sendiri mampu dituntaskan secara sempurna oleh Di Maria melalui tendangan lob yang mengelabui kiper Brasil, Ederson Moraes.
Bagi Angel Di Maria, ini merupakan gol pertamanya di Copa America dalam enam penampilan termasuk pada laga final. Pada Copa America 2021, Di Maria sejatinya lebih banyak tampil sebagai pemain pengganti.
Skor 1-0 bertahan sampai 90 menit.
Prestasi ini merupakan pencapaian istimewa bagi kapten Tim Nasional (Timnas) Argentina, Lionel Messi. Ini merupakan trofi pertama Lionel Messi bersama Timnas senior Argentina, semenjak promosi pada 2005.
Sebelum ini, Lionel Messi empat kali membawa La Albiceleste -julukan Argentina– lolos ke final turnamen mayor (Piala Dunia dan Copa America). Sayangnya, pada empat final itu, Lionel Messi dan Argentina selalu kalah.
Final pertama dialami di partai puncak Copa America 2007. Saat itu, Argentina kalah 0-3 dari Brasil dalam laga yang digelar di Venezuela.
Kemudian pada 2014 lebih tragis lagi. Argentina dan Lionel Messi ditumbangkan Jerman di partai puncak Piala Dunia 2014!
Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) mengumumkan Neymar dan Lionel Messi sebagai pemain terbaik Copa America 2021.
Sepakan Chip
Dunia sepak bola sering kali digemparkan dengan sederet momen eksekusi gol indah yang dilakukan oleh para pemainnya. Sebagian dari kisah gol indah tersebut bahkan melegenda hingga terdengar sampai generasi setelahnya.
Eksekusi cungkilan (chip) atau bola tinggi yang tidak dapat dijangkau oleh penjaga gawang sering kali sukses membuahkan gol sepektakuker, bahkan mengundang decak kagum para penontonnya. Begitu banyak tendangan cungkilan yang akhirnya melegenda karena estetika yang begitu luar biasa saat gol terjadi melalui tendangan tersebut.
Namun, salah satu hal yang membuat eksekusi tendangan cungkilan (chip) begitu indah adalah betapa jarangnya hal itu terjadi, karena tidak mudah untuk melepaskan tembakan dengan sempurna di atas jangkauan kiper berkelas dunia.
Tendangan chip spektakuler sempat populer saat dieksekusi oleh mantan gelandang AZ Alkmaar, Mats Seuntjens, yang menjadi berita utama dunia internasional pada Desember 2018.
Momen bersejarah itu terjadi dalam pertandingan AZ melawan PEC Zwolle di Piala KNVB, yang berakhir dengan kemenangan mutlak 5-0 bagi tim tuan rumah di stadion AFAS.
Sebenarnya AZ bisa saja memperpanjang keunggulan mereka lebih jauh jika bukan karena fakta chip Seuntjens tidak dianggap gol oleh wasit di babak pertama. Tendangan itu dianggap menentang hukum fisika.
Hal tersebut terjadi karena tendangan chip dari Seuntjens mengalami backspin, sehingga melayang di atas kepala penjaga gawang Zwolle. Secara dramatis, sepakan itu tidak masuk ke gawang setelah memantul di garis gawang hingga keluar kembali.
Chip Menentang Hukum Fisika
Tentu saja para penggemar AZ sangat menginginkan bola tersebut akhirnya memantul dan masuk ke dalam gawang Zwolle. Namun, gawang Zwolle masih berpihak kepada takdir baiknya, sehingga bola lebih memilih memantul keluar dari sisi gawang setelah menyentuh persis di atas garis putih gawang.
Tendangan chip tersebut benar-benar menyisakan tanya yang besar, bagaimana itu bisa terjadi. Para ahli fisika mungkin akan berkalkulasi dengan teori perhitungannya, hingga sanggup menuliskan rumusnya dalam buku atau papan tulis untuk bisa menjelaskannya. Kemungkinan terdapat seseorang yang sangat ingin bertanya kepada Sir Isaac Newton karena dia jelas-jelas salah paham tentang gravitasi. [oce, dan berbagai sumber]
Foto: Angel Di Maria dari Argentina mengontrol bola atas Fred dari Brasil selama pertandingan final turnamen sepak bola Copa America Conmebol 2021 di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, pada 10 Juli 2021.[MAURO PIMENTEL / AFP]