News Breaking
Live
update

Breaking News

Eco Enzym untuk Melawan Covid (Pengalaman Isoman Hingga Pulih)

Eco Enzym untuk Melawan Covid (Pengalaman Isoman Hingga Pulih)



AWALNYA  suami saya pilek dan demam. Jadilah saya juru rawat. Maklum masa pandemi.

Saya super ketat dalam perawatan, dari mulai kumur dan uap panas eco enzym yang wajib tiga kali sehari, di samping obat flu pilek yang tepat waktu, sampai penyemprotan eco enzym sesering mungkin dalam kamar. Tak lupa protokol kesehatan (prokes) masker. 

Tetapi dasarnya para lelaki,  disuruh masker karena sakit malah rewel.  Alasannya sesaklah... Ya udah, gak bisa dipaksain. Syukurnya, alhamdulillah dia sembuh😍....tanpa tahu apa dia kena Covid apa enggak. Karena gak mau cek dianya😑. Huh!

Dari situlah awalnya.

Seminggu sesudah suami sembuh, saya demam ringan. Dua hari. Mungkin lelah, hingga imun saya turun. Tapi ya itu. gak pernah diistirahatkan ini badan selama demam. Tetap sibuk sana-sini tanpa merasakan demam. Sementara hidung kesumbat terus.

Tapi saya rajin uap dan kumur juga dengan enzym.

Ambil keputusan cepat

Nah di hari ketiga badan saya mulai normal. Eh, justru penciuman yang hilang. Saya gak bisa mencium minyak kayu putih. Saya ambil bawang putih pun gak kecium.

Saya langsung yakin terpapar virus. Saya ambil keputusan cepat, langsung ke faskes 1, minta antigen. Walhasil...... 100% positif  Covid.....

Alhamdulillahnya, saya gak merasakan rangkik-rangkik (pegal), batuk, dan lelah. Apa karena saya rajin sebelumnya detox kaki dengan eco enzym 10 hari berturut turut ya?   Entahlah. Yang pasti gejala saya cuma hilang penciuman, tanpa ada pilek.

Saya isolasi diri di kamar penyimpanan eco enzym yang belum sempat saya panen. Sebelumnya saya udah lapor puskesmas dan warga sekitar😁...

Dari puskesmas dapat obat Covid. Tapi saya cuma sekali minum karena perut terasa dipelintir. Juga sudah lapor dokter puskesmas..., eh malah cuma disuruh minum obat lambung.

Saya pikir bahaya nih obat, keras reaksinya. Bisa-bisa lambung saya bocor entar kalau sembuh😂

Ada teman yang telpon nyaranin pake herbal prebiotik aja. Saya langsung ingat eco enzym pun sejuta manfaat hasil fermentasi. Pasti obat prebiotik pun sejuta manfaat. Sayang saya belum sempat buat classic enzym yang bisa diminum, karena masih dalam proses mendalami.

Tanpa ragu saya langsung konsul dengan mengubungi nomor kontak dokter yang dikasih teman. Saya juga pesan prebiotik kelapa ijo asli.

Setelah konsul, hasilnya, saya harus minum per 3 jam 30 ml dengan cara dikumur digargle di tenggorokan dan diminum perlahan. Wah..saya pikir ini seperti kebiasaan saya kumur dan gargle eco enzym. Cuma bedanya gak diminum karena bukan classic enzym😆....

Dua hari saya konsumsi, alhamdulilah penciuman pulih.

Jadi, cuma tiga hari saya kehilangan penciuman. Saya kemudian lapor dokternya. Dokter heran,  kenapa reaksinya cepat😂 tapi tetap harus minum per 3 jam dua hari lagi. Untuk mencegah pengentalan darah.

Tanggal 3 Agustus kemarin genap saya isolasi 14 hari.

Nah..... ini inti yang mau saya cerita.

Sesudah masa isolasi, saya ikutan zoom eco enzym. Dari sana saya tahu bahwa eco enzym yang ditaruh di ruangan di mana kita isolasi akan bekerja membantu dalam penyembuhan, di samping kumur dan uap hirup eco enzym. 

Dan memang saya rasakan, walau hidung saya seperti kesumbat terus tapi saya gak pernah merasakan gak lancar napas. Mungkin karena kolaborasi dari eco enzym tadi...yang untuk kumur, uap, dan terapi meletakkan enzym di ruangan, membuat percepatan penyembuhan.



Manfaat Eco Enzym di Ruangan

Dari ilmu yang saya dapat di zoom eco enzym dikatakan bahwa, enzym yang ditaruh di ruangan isolasi (apalagi dalam jumlah banyak) akan mengeluarkan oksigen yang bagus dan akan menangkal radikal bebas karena mengeluarkan ion negatif. Dengan sendirinya ruangan akan bersih dan penuh oxigen. Kalau ruangan penuh udara bersih tanpa radikal bebas virus Covid yang dasarnya RNA akan mati...

Saya berpikir mungkin Allah mau memperlihatkan fungsi enzym yang saya buat. Entah mengapa saya tidak mengeluarkan enzym dari ruangan penyimpanannya yang saya benahi buat kamar isolasi. Ternyata setelah saya sembuh saya baru tahu dari zoom eco enzym tentang fungsi meletakkan eco enzym yang banyak di ruangan isolasi😃

Dari kejadian yang saya alami ini saya bekesimpulan, bagusnya semua produk jenis fermentasi, baik buah sayur, mulai obat yang saya minum dari dokter (yang suka juga membuat fermentasi...yg berbentuk hasil akhirnya prebiotik) juga eco enzym yang saya buat dengan proses fermentasi yang bermanfaat membantu penyembuhan.

Dari sini saya bertekad harus bisa membuat classic enzym dari fermentasi lebih dari 30 jenis buah dicampur madu asli. Saya berpikir obat dokter yang hanya fermentasi 1 jenis buah kelapa ijo saja sudah ajaib banget, apalagi classic enzym. Mana tahu nanti bisa saya bagikan buat teman yang butuh dalam penyembuhan sakitnya.

Semoga terlaksana ya teman teman....😊😍


Seperti diceritakan Yuyun Yuniarti, Pekanbaru


Catatan:

Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari limbah organik yang biasanya kita buang, sebagai pembersih organik.

Jadi eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.



Tags