News Breaking
Live
update

Breaking News

International Coconut Community-Pemprov Diskusikan Pengembangan Perkelapaan

International Coconut Community-Pemprov Diskusikan Pengembangan Perkelapaan

Gubri Syamsuar berbicara pada FGD pengembangan kelapa bersama ICC. [Foto: MCR]


tanjakNews.com, Pekanbaru --  International Coconut Community (ICC) bersama Pemprov Riau menggelar focus group disscussion (FGD) bertempat di Kantor Bappedalitbang Provinsi Riau, Rabu (26/1/2022).

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dalam sambutannya mengatakan, dengan diundangnya ICC ke Riau, maka peluang ini bisa dimanfaatkan untuk melihat bersama segala potensi dan kendala kelapa Riau. Agar dapat menjadi komoditas ekonomi yang tidak hanya menguntungkan di daerah, tapi Riau dan Indonesia.

Ia mengharapkan dukungan dari tim International Coconut Community (ICC) sebagai organisasi yang menaungi negara penghasil kelapa di dunia, dapat mendukung Pemprov Riau dalam mengembangkan potensi kelapa di Riau.

Selain itu, Gubri juga menginginkan adanya dukungan dari ICC dalam memasarkan produk dan pengembang hilirisasi kelapa yang ada di Provinsi Riau.

"Dengan pengalaman panjang tim ICC,kami berharap Dapat membuka jejaring kerja sama dan proyeksi pengembangan kelapa yang ada di Riau," ucapnya, dalam FGD bersama ICC di Kantor Bappedalitbang Riau, Rabu (26/1/2022).

Sementara itu Executive Director International Coconut Community (ICC), Jelfina Constansje Alouw, mengapresiasi gerak cepat dari Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dalam mengembangkan sektor perkebunan kelapa di Provinsi Riau.

Menurut Jelfina, Gubri melangkah dengan cepat dalam menangkap peluang perkebunan kelapa ini. Untuk itu jelasnya, ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk kemajuan kelapa di Riau.

"Sangat strategis sekali yang dilakukan Pak Gubernur. Saya senang gaya beliau, tidak hanya seremonial tetapi mau action, jadi kita lakukanlah (pengembangan sektor kelapa)," katanya.

Jelfina menerangkan, ICC ini adalah organisasi internasional antar negara penghasil kelapa di dunia yang berdiri sejak tahun 1969 lalu dan Negara Indonesia adalah salah satu pendirinya dan kantornya ada di Jakarta. 

Ia mengatakan, ICC juga ingin memperbaiki taraf kehidupan petani kelapa bersama stakeholder terkait di dalamnya, selain petani juga memperhatikan industri agar tetap berkembang.

"Ke depannya kami akan meningkatkan produktivitas tentunya dengan cara yang farming system yang sustainable," ujarnya.

Executive Director ICC menambahkan, pihaknya juga akan terus berupaya memperkenalkan produk olahan kelapa ini. Bahkan juga berupaya mendatangkan para ahli untuk mengkaji berkaitan dengan kelapa tersebut.(Oce/MCR)

Tags