News Breaking
Live
update

Breaking News

All Amin: Rumah Behel

All Amin: Rumah Behel




Oleh: All Amin

Ketika tiba-tiba ada kucing yang berantam di atap, seketika itu pula jantung Darma berdegup kencang. Bukan sebab berisik atau memekakkan kuping. Namun, karena kucing-kucing yang berlarian itu dapat merurutkan genting. Pun mereka bisa terperosok ke dalam rumah. Lubang-lubang yang menganga di genting muat untuk menjatuhkan dua ekor kucing sekaligus.

Dinding rumah Darma dari anyaman bambu. Sebagian diberi lantai berpanggung agar tak langsung duduk di tanah. Pun dari bambu.

Bedanya, kalau dinding anyamannya menyilang, sedangkan lantai bambunya dicacah memanjang.

Sepuluhan tahun silam ada saudara Darma yang membangun rumah baru. Bongkaran rumahnya itu diambil Darma. Ditegakkan kembali di atas tanah berukuran 8 × 5 meter. Sejak menikah Darma menempati rumah lungsuran itu. Rumah yang sudah usang sejak mulai didirikan.

Kalaulah bukan sebab Pak Hartanto--Ketum kami di masjid--yang meminta agar Darma mengirimkan foto-foto rumahnya. Sampai saat ini, jemaah di lingkungan masjid tak ada yang tahu kalau kondisi rumah Darma se-memprihatinkan itu.

Darma tak pernah bercerita tentang rumahnya pada siapa pun di masjid.

Darma itu sudah enam tahunan menjadi merbot kami. Tugas hariannya beberes masjid, muazin, dan sesekali mengimami salat. Lantunan azannya bagus. Darma tipe yang manutan. Nyaman bila dimintain tolong.

Pekan lalu Darma mendadak pamit mau mudik ke kampungnya di Gajruk. Perbatasan Kabupaten Bogor dengan Rangkasbitung.

Karena di luar jadwal pulang, Darma ditanyai.

Berceritalah Darma ke Pak Tanto, kalau rumahnya sudah mau roboh. Ia harus pulang. Mesti segera boyongan.

Tak ada yang menyangka. Di situ yang menjadi titik keajaibannya. Kata yang paling mudah dipahami untuk menggambarkan situasinya.




Foto-foto rumah yang dikirimkan Darma, diteruskan oleh Pak Tanto ke grup-grup WhatsApp. Berikut dengan nomor rekening istrinya Darma:

BRI Rek. 483501045090538
Atas nama: Ida Farida

Allah menggerakkan hati banyak orang ketika melihat foto-foto rumah Darma itu.

Berduyun-duyun transferan masuk.

Kata istri Darma, baru pertama kali uang masuk sesering dan sebanyak ini ke rekeningnya.

Dengan kejadian ini, tak cuma keluarga Darma yang haru dan bahagia. Kami di masjid pun hampir semua merasakan hal yang sama.

Ketika artikel ini ditulis (Ahad 13 Maret 2022) Rumah bambu Darma sudah dibongkar.

Pengerjaan membangun rumah baru pun telah dimulai.

Darma melaporkan ke Pak Tanto kalau material sebagian sudah dibeli. Pasir, batu, dan behel.

Berikut beberapa kutipan WA-an Darma dengan Pak Tanto.

"Amin
Dri dlu cmn pngen punya rumah yg layak buat di tempati,
Darma mh lw lgi d mesjid enak tidur meskipun angin ujan,
Lw anak istri yg tinggl di kapung,
Lw ujan angin z ga tenang hati
Tkut ke timpah kenteng"

"Semua orang pasti terharu,
Liat kondisi darma lw di kampung,
Soalnya semua orang ga ada yg tw,
Kondisi darma sebenernya kya apa d kampung,
Karna darma dari dlu ga pernah bilang2 keu semua orang,
Lw lgi ujan angin,
Hati pasti sedih pk liat anak istri keu hujanan takut roboh rumah ea,
Karna rumah ea kya gtu,
Tv darma ga pernah mengeluh harus kelihatan tegar z,
Meskipun hati mh sakit sedih,
Jalani kehidipan,"

"Demi allah pk ,
Darma mh ga nyangka,
Bisa seperti ni,
Karna darma mh meskipun kondisi rumah kya gtu,.ga pernah ngasih tw kepada siapapun,,
Pulang jga ga ngomong mo bongkar rumah,
Lw bkan bpk yg,
Nanya mh,,
Alhamdllh brekat perjuangan bpk,
Mudah2n darma bisa bikin rumah yg layak, buat darma anak istri,"

"Ea pk,
Mungkin ini balasan dari allah atas,
Selama bertahun tahun pengabdian
Darma ngurus rumah ea allah
Dengan iklas,,
Ni balesanya dri allah,
Buat darma,
Melalui pelantara,
Bpk,
Lw ga ada bpk,
Mungkin ga bkalan kya kinih"

Rabu kemarin ketika ditanya Pak Tanto, apakah sudah mulai pembangunan. Begini jawaban Darma:

"Belum pk hari jumat mulay mendasi,
Karna pasir ama batunya baru beli datang tdi sore,
Maklum dadakan pk hj,
Tdinyakan mo pnggung lgi 
Alhamdllh brekat pk hj,
Darma bisa kebeli pasir batu behel."

Turut dalam haru dan bahagia. Setidaknya ada beberapa hal yang saya jadikan ibrah ketika merenungi kisah Darma ini.

Saya belajar dari Darma.

Darma telah mampu mempraktikkan ilmu yang diajarkan oleh Imam Syafi'i: di antara kemuliaan akhlak seorang muslim itu adalah ketika ia mampu menyembunyikan kesulitannya di hadapan orang lain.

Hampir enam tahunan kami sering salat bersebelahan. Tak pernah terbesit cerita tentang rumah doyong itu.

Darma telah mempraktikkan dalil; cukuplah Allah menjadi penolong. Ketika Allah berkehendak, semuanya bisa terjadi. Sekalipun di luar nalar.

Darma juga mengajarkan tentang; bahwa saya mesti lebih mengasah kepekaan dalam mengamati lingkaran sekitar.

Semoga keinginan Darma untuk punya tempat tinggal yang lebih baik terus dimudahkan oleh Allah SWT.

Keajaiban pertama sudah terjadi. Moga-moga keajaiban-keajaiban berikutnya terus mengiringi langkah Darma.

Supaya kucing berantam di atap tak lagi masalah. Lantai panggung diganti semen. Dinding bambu ditukar dengan; behel. (All Amin)

Tags