Selamat Jalan Lupus
tanjakNews.com, Jakarta -- Penggemar novel paling populer tahun 90an Lupus berduka. Penulis novel tersebut Hilman Hariwijaya, wafat pada Rabu (9/3/2022) setelah menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo karena sakit.
Kabar meninggalnya penulis kelahiran 25 Agustus 1964 tersebut diungkapkan oleh istrinya, Nessa Sadin di halaman Instagramnya, Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Innalillahi wainnaillahi rojiun. Telah berpulang Hilman Hariwijaya
Rabu, 9 Maret 2022 pukul 08.02 WIB. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhum," tulis Nessa pada caption foto yang diunggahnya.
Tak ada informasi lain tentang Hilman di halaman Instagram Nessa, yang dikenal sebagai aktris sejumlah sinetron itu. Isinya lebih banyak mengabarkan aktivitasnya di dunia seni peran dan kegiatannya bersama putrinya yang bungsu, Adellicia Hariwijaya.
Hilman sendiri terakhir mengunggah foto dirinya pada 27 Desember 2021. Di foto itu, terlihat ia dalam masa perawatan di rumahnya sendiri. Ia didampingi seorang wanita yang menggendong bayi dan seorang bocah dengan mengenakan baju Spiderman kembaran dengan seorang pria. "With Spidey," tulisnya.
Di akun Instagramnya, Hilman Hawi mengunggah sinetron Love Story yang ditulisnya. Ia juga mengunggah kebersamaannya bersama putri dan Nessa pada 15 September 2021 saat jalan-jalan. "Sunday outing," tulisnya.
Lupus adalah novel remaja paling populer yang ditulis Hilman Hariwijaya pada era akhir 80an dan 90an.
Awalnya Lupus cerita pendek yang terbit di Majalah Hai. Kemudian Gramedia menerbitkannya menjadi kumpulan cerpen Lupus. Karakter Lupus adalah pelajar SMA dengan rambut jambul dan selalu mengulum permen karet serta meniupnya menjadi gelembung.
Serial Lupus, yang akhirnya dibukukan menjadi novel, menguasai pasar bacaan remaja. Hilman, yang bekerja sebagai wartawan di Majalah Hai, mendokumentasikan perilaku remaja pada era 1980-1990an.
Lupus kemudian difilemkan dan dibintangi oleh mendiang Ryan Hidayat. Ketika menjadi sinetron, Lupus diperankan berganti-ganti.
Sahabat Hilman, Gola Gong yang juga penulis (Balada Si Roy) mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Hilman. Dikutip dari Tempo, bagi Gola Gong, Hilman sahabat terbaik.
"Saya pernah di masa-masa sulit Hilman menolong, misalnya ketika saya sedang butuh pekerjaan, Himan membuka peluang bekerja di Indosiar, walaupun saya tidak lama di Indosiar karena kami berkomitmen menyebar di televisi swasta," katanya dalam catatan suara yang dikirimkan kepada Tempo.
Ia menjelaskan, Hilman Hariwijaya, dikenalnya sebagai sosok yang sederhana, pendiam, dan lebih banyak bekerja.
Gol A Gong mengatakan, ia benar-benar kehilangan Hilman, yang meninggal karena sakit stroke. Meski memahami waktu meninggal semua makhluk di tangan Tuhan, menurut Gol A Gong, Hilman terlalu cepat pergi.
"Saya sering mengingatkan sahabat-sahabat saya seangkatan pengarang remaja Gramedia agar menyudahi bekerja maraton di televisi karena stripping itu betul-betul mengganggu kesehatan tubuh," ujarnya. Kata dia, di umur 50 tahun ke atas memang sebaiknya menikmati hidup, traveling.
Belakangan ini, kata Gol A Gong, ia memantau dari jauh kondisi sahabatnya yang menurun dan kerap sakit. "Saya lihat di Facebooknya dia mengalami stroke ringan, sembuh, lalu menikah lagi, sampai tiba-tiba Hilman meninggal.
Oce Satria