Mengapa Elon Musk Mengubah Twitter Menjadi X?
 |
| Logo X di kantor pusat Twitter di San Francisco [Foto: Elon Musk] |
tanjakNews.com --- Ketika Elon Musk membeli Twitter pada tahun 2022, saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada Twitter dan logo burung biru kecil itu. Elon Musk mengubah citra jaringan sosialnya menjadi X – dengan visi menciptakan aplikasi super baru.
Pada tanggal 23 Juli 2023, Elon mengumumkan bahwa mulai tanggal 24 Juli, Twitter tidak lagi ada dan X akan menjadi aplikasi “segalanya” yang baru. Tapi apa artinya ini bagi pemasar, dan akankah X merevolusi ruang jejaring sosial?
Bagaimana Twitter mengumumkan perubahan tersebut?
CEO Twitter Linda Yaccarino, membahas perubahan tersebut dalam serangkaian tweet:
“Merupakan hal yang sangat langka – dalam kehidupan atau bisnis – Anda mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan besar lainnya. Twitter memberikan kesan yang luar biasa dan mengubah cara kita berkomunikasi. Kini, X akan melangkah lebih jauh, mengubah alun-alun kota global.”
Dalam tweet lanjutannya, dia menambahkan:
“X adalah masa depan interaktivitas tanpa batas – berpusat pada audio, video, pesan, pembayaran/perbankan – menciptakan pasar global untuk ide, barang, layanan, dan peluang. Didukung oleh AI, X akan menghubungkan kita semua dengan cara yang baru saja kita bayangkan.”
Dan diakhiri dengan “X akan menjadi platform yang dapat memberikan, yah…segalanya.”
Selain ikon di desktop dan perangkat seluler yang kini menampilkan logo baru Twitter X, tidak banyak perubahan di situs media sosial tersebut. Hilang sudah penyebutan tweet dan retweet dan sebagai gantinya posting dan posting ulang.
Meskipun namanya telah berubah, tampaknya pengguna Twitter akan tetap menggunakan nama pengguna, nama pengguna, dan informasi akun terkait lainnya. Perlu dicatat juga bahwa URL tersebut masih berisi Twitter, dan tidak ada pembaruan kapan URL tersebut akan dihentikan.
Anda sekarang bisa mendapatkan pedoman merek terbaru di halaman about.Twitter mereka !
Dari mana asal X?
Musk telah lama mencoba menggunakan huruf X sebagai nama bisnis dan merek dagang X.com sejak lama. Pada tahun 1999 X.com adalah bank online yang kemudian menjadi PayPal. Dengan visi perbankan ini, ia kini berencana menciptakan WeChat yang kebarat-baratan di mana orang dapat berkomunikasi satu sama lain dan membeli produk hanya melalui aplikasi tanpa melalui pihak ketiga.
Perubahan tidak akan terjadi dalam semalam. X masih merugi dan mengalami penurunan hampir separuh pendapatannya dari penjualan iklan, sehingga keadaan akan menjadi sulit untuk saat ini.
Selama beberapa minggu terakhir, X telah berjuang melawan persaingan dari Meta's Threads – sebuah aplikasi yang sangat mirip dengan X. Pertanyaan terbesar apakah X dapat mewujudkannya adalah mengenai kepercayaan konsumen dan merek – akankah pengguna aplikasi memercayai Musk dengan data mereka? termasuk rincian rekening pribadi dan keuangan?
Oce Satria/Sian Jones
