Bintang Emon, Arie Kriting dan Komika Turun Aksi Darurat Indonesia
tanjakNews.com, JAKARTA -- Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan sejumlah elemen masyarakat melakukan demonstrasi melawan revisi Undang-undang (UU) Pilkada di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Tak hanya mahasiswa dan buruh, banyak figur publik seperti komika yang turun ke jalan meramaikan demo.
Di antara jejeran aktor dan influencer, ada sejumlah komika Tanah Air. Mulai dari Bintang Emon, Abdur Arsyad, Mamat Alkatiri, Adjis Doa Ibu, 'Cing' Abdel Achrian, hingga Arie Kriting. Termasuk aktor papan atas Reza Rahadian yang mengaku tak tenang berdiam di rumah menyaksikan kondisi tanah air terkini.
Tak cuma bergabung dalam barisan massa, masing-masing juga berorasi. Potongan video para komika berorasi viral dibagikan di media sosial.
Masing-masing melempar orasi di hadapan massa. Abdur Arsyad blak-blakan menyebut, "jangan berharap kami lucu, karena lebih lucu yang di dalam sana".
Mamat Alkatiri mengatakan, "jangan mau dipecah-belah, mereka tidak mau kita bersatu". Sementara itu, Bintang Emon menyebut, "kalau belum umur 30 jangan nyalon dulu, jangan ya dek ya".
Adjis Doa Ibu lantas memimpin para pendemo menyanyikan lagu 'Agak Laen' yang populer berkat film berjudul sama. Pantauan CNBC Indonesia, kata kunci '#kawalkeputusanMK' merajai trending topic di X dengan menghimpun lebih dari 226.000 tweet.
![]() |
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan sejumlah elemen masyarakat melakukan demonstrasi melawan revisi Undang-undang (UU) Pilkada di DPR RI. [Foto: cnn] |
Aksi tolak pengesahan RUU Pilkada yang digelar sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, memanas.
Massa memaksa masuk ke gedung DPR dengan memanjat pagar. Selain itu massa juga mulai membakar ban bekas.
Aksi panjat pagar itu terjadi sekitar pukul 13.25 WIB. Sebagian demonstran terlihat berhasil naik ke atas pagar. Mereka lantas mengibarkan Bendera Merah Putih dan beberapa bendera organisasi lainnya.
Massa lain kemudian meriuhkan suasana dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. Tak hanya itu, beberapa massa mencoba merusak pagar itu dari bawah.
Aksi demonstrasi itu pun diwarnai dengan aksi bakar ban. Sejumlah massa membakar ban, lalu diikuti massa lainnya yang berkeliling di sekitar ban tersebut.
Area depan pagar gedung tersebut juga turut dipenuhi berbagai banner dan poster dari massa. Lewat banner itu, mereka melontarkan kecaman dan protes atas manuver DPR RI yang mencoba mengesahkan Revisi UU Pilkada.
Sementara itu, Rapat Paripurna DPR RI batal mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang lantaran tidak memenuhi kuorum pada hari ini, Kamis (22/8/2024).
Hanya 89 anggota yang hadir ke Rapat Paripurna yang beragenda tunggal pengesahan RUU Pilkada itu.
Pembatalan ini dilakukan di tengah gelombang protes besar dari rakyat Indonesia. Demo besar di sejumlah kota serempak digelar hari ini.
Aparat kepolisian telah berjaga di depan Kompleks Parlemen di Jakarta. Demo besar yang terpusat di DPR ini mengusung agenda menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini.
Demo ini juga menjadi bagian dari gerakan 'peringatan darurat Indonesia' yang viral di media sosial setelah manuver DPR mengabaikan putusan MK. (cnbc/cnn)