News Breaking
Live
update

Breaking News

Berbagi Cerita dari Narasumber Talkshow IKPMR Euphoriau 2025; Jangan Pernah Menyerah

Berbagi Cerita dari Narasumber Talkshow IKPMR Euphoriau 2025; Jangan Pernah Menyerah



Kegagalan Adalah Hal yang Biasa


tanjakNews.com, PEKANBARU -- Dari acara talkshow acara bedah kampus IPB University yang ditaja Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Riau (IKPMR) Bogor bertajuk Exploring Euphoriau IPB 2025 di Ballroom Menara Dang Merdu BRKS Pekanbaru pada Minggu (12/1/2025) lalu, terdapat narasumber yang berbeda yang sama-sama berasal dari Riau.

Ketiganya yakni, Reihan Randyka  Mahasiswa Berprestasi II FMIPA IPB University Tingkat IV Jurusan Aktuaria Angkatan 58 yang berasal dari SMAN 1 Pekanbaru. Lalu, narasumber dari Anggota Himpunan Alumni IPB Riau yakni Prof. Dr Zulfahmi, S.Hut, M.Si Alumni Kehutanan Angkatan 35 yang berasal dari SMAN 1 Air Tiris, Kabupaten Kampar. Prof Zulfahmi tampil bersama pasangannya, Prof. Dr. Rosmaina, SP, M.Si yang merupakan Alumni Fakultas Pertanian angkatan yang sama.  Keduanya sama-sama bekerja sebagai dosen di UIN Suska Riau. 



Reihan, ditanyakan terkait dasar pilihan jurusan yang ia ambil di IPB University, menyampaikan bahwa pilihan tersebut adalah cita-cita atau keinginan yang ia harapkan. 

“Iya, saya suka matematika sehingga pilihan jurusan Aktuaria adalah pilihan yang tepat untuk saya. Jurusan yang menjadi minat saya. Mungkin perlu dibedakan antara minat dengan hobi. Kalau hobi adalah sekedar kesenangan misal seperti speaking english yang menjadi hobi, sedangkan minat adalah sesuatu yang kita tertarik dan mempunyai impact ke depan. Aktuaria adalah piilihan saya yang akan menjadi dasar saya menapak dunia kerja untuk  masa depan,’’ jelas Reihan pada kesempatan terpisah, Selasa (14/1/2025).

Bagaimana Reihan mengatur waktu dalam beraktivitas? Sebagaimana disampaikan di acara talkshow, Reihan menjelaskan bahwa kita harus bisa mengelola waktu dengan sebaik mungkin.

"Saya membuat rundown kegiatan harian secara detail dan mencatat agenda-agenda kegiatan tambahan sehingga bisa menyesuaikan dari waktu yang ada. Saya berusaha untuk tidak ada waktu yang terbuang percuma. Jadi, agenda kegiatan direncanakan atau dirancang sebelumnya. Dengan adanya rundown kegiatan tersebut kita lebih mudah me-menage seluruh rangkaian aktivitas kita sehingga bisa lebih produktif dan maksimal,” imbuh Reihan.



Berbeda dengan Reihan, Prof
Zulfahmi ketika ditanya kenapa dulu memilih IPB University, jawabnya adalah berdasarkan perenungan yang mendalam yang sudah dipertimbangkan dengan matang. 

‘’Saya awalnya waktu SMA ingin memilih Teknik di ITB atau UGM, tetapi ketika ada tawaran masuk IPB, setelah saya pikir pertimbangkan hingga shalat istikharah, saya mengambil IPB. Dan alhamdulillah itu adalah pilihan yang tepat bagi saya," terang Zulfahmi. 

Lalu bagaimana dengan Jurusan Kehutanan yang dipilih, dan apakah ada kendala dalam mencari pekerjaan setelah lulus dari Kehutanan, Zulfahmi mengatakan pilihan Jurusan Kehutanan tercetus ketika berangkat naik bis dari Riau melewati Gedung Kementerian Kehutanan di Jakarta. Ia bertekad untuk dapat bekerja di Gedung Kementerian Kehutanan yang besar dan megah itu. 

‘’Ternyata setelah saya coba mengikuti ujian sampai 3 kali, saya tidak lulus. Namun saya tidak menyerah. Saya terus mencoba hingga akhirnya pilihan jatuh ke dunia akademik seperti yang saya jalani sekarang hingga saya sampai menjadi Guru Besar atau Profesor. Inilah yang sering saya tekankan kepada adik-adik mahasiswa ataupun siswa SLTA, jangan pernah menyerah. Kegagalan di suatu tempat mungkin karena tidak cocok atau belum mendapatkan yang sesuai dengan kita. Jadi teruslah mencoba," tutur Zulfahmi.

Salah Pilihan Tapi Akhirnya Betah

Pengakuan menarik diutarakan Prof Rosmaina. Saat ditanya apakah pernah salah dalam memilih jurusan di IPB, ia mengaku,  awalnya merasa salah pilih, tetapi akhirnya betah dan menyenangi pilihan yang dikira salah tersebut.

"Dosen pembimbing saya ketika itu mengatakan; Kamu, katakanlah salah dalam memilih jurusan, tetapi kamu tersesat di jalan yang benar. 'Tidak ada jurusan yang tidak baik di IPB, semuanya hanya karena belum kenal dan belum beradaptasi,' kata dosen saya, dan eh benar hingga dari dasar jurusan itulah hingga saya dapat menjadi guru besar bidang keahlian ilmu pertanian agroteknologi sekarang ini,’’ ungkap Rosmaina.



Prinsip yang dijalankan Rosmaina dalam berkarir dan menjalankan aktivitas tugas-tugas pekerjaan adalah berani mengambil tantangan dan siap untuk bekerja di luar area nyaman.

’’Bagi saya pribadi istilah 'bekerja mengalirlah seperti air'  itu tidak tepat dan bahkan tidak benar. Karena air mengalirnya selalu ke bawah ke tempat yang rendah yang akhirnya turun terbuang bercampur dengan apa yang ada di bawahnya. Bila kotor ya jadi kotor. Jadilah seorang fighter, seorang petarung, jangan lemah, jangan hanya ikut-ikutan saja atau bagaimana jadinya nanti. Selalu semangat untuk perubahan yang lebih baik. Biasa itu, kalau dalam menjalankan misi tugas pekerjaan akan ada kerikil kerikil penghalang. Jangan itu melemahkan kita, tetapi jadikan itu tantangan dan peluang untuk bisa menjadi lebih baik," terang Rosmaina.

Pertanyaan terakhir disampaikan kepada narasumber apa yang menjadi keunggulan dan nilai tambah belajar di IPB, jawabnya sama yakni IPB menggembleng untuk berpikir kritis dan disiplin dalam bekerja serta mendapatkan pola pikir yang baik dan mindset yang bagus. 

‘’Kalau kita sudah punya pola pikir yang baik dan positif, tidak usah ragu untuk tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Banyak tawaran atau peluang pekerjaan untuk yang berpola pikir yang baik karena itu yang dicari oleh instansi/perusahaan,’’ jelas Zulfahmi. 

Senada dengan Zulfahmi,  Rosmaina menyebut bahwa orang-orang sekitar memberi apresiasi yang tinggi untuk alumni IPB.

’’Ketika mereka tahu saya alumni IPB, mereka bilang wah pantes kerjanya bagus dan cepat, anak IPB! kata mereka. Inilah nilai plus yang didapatkan hasil gemblengan IPB. Jadi, pesan saya untuk adik-adik pada waktu talkshow Euphoriau kemarin, teruslah berusaha menjadi yang terbaik, terus semangat. Semoga bisa meraih mimpi melalui kuliah di IPB untuk para siswa yang ingin masuk IPB Univesity,” tutup Rosmaina di akhir wawancara. (Fer)

Tags