Banyak Pengunjung Pengadilan Tak Tahu Mantan Gubernurnya Disidang
PEKANBARU -- Permohonan tedakwa RZ untuk diizin melakukan pemeriksaan kesehatan diloloskan Hakim Ketua Bachtiar Sitompul. RZ mengaku dirinya merasa perlu memeriksakan kesehatan setelah mengikuti sidang maraton dari pekan ke pekan.
Hanya saja Hakim mengingatkan agar pemeriksaan dilakukan tanpa menyambi melakukan kegiatan lain. "Kalau berobat ya, dari tahanan ke rumah sakit, selesai dari rumah sakit langsung ke tahanan lagi. Jangan kemana-mana," pesan Hakim Bachtiar sebelum menutup persidangan.
Terdakwa RZ usai persidangan masih tetap mendapat sambutan hangat dari sejumlah orang yang datang memberikan dukungan moril. Selain kaum ibu, sejumlah orang dari berbagai kalangan menyalami RZ sebelum keluar ruangan. RZ sendiri juga mennyempatkan diri menghampiri tim JPU KPK dan mengajak berbincang sambll tertawa-tawa. Terlihat RZ masih menunjukkan auranya sebagai mantan pemimpin. Wibawanya masih terjaga.
Sementara itu melihat minat masyarakat menyaksikan langsung mantan gubernurnya yang makin berkurang memperkuat dugaan, inilah alasan RZ bersikeras agar persidangan diriya digelar di Pekanbaru, bukan di Jakarta. Tampaknya RZ memang menginginkan persidangannya tak hingar bingar . Bahkan elemen-elemen anti RZ hanya muncul pada sidang perdana. Hingga kini tak pernah lagi ada demo anti RZ saat persidangan digelar.
Beberapa pengunjung PN Pekanbaru yang datang untuk mengantar beberapa terdakwa kasus pidana umum pun terlihat tak mempedulikan ada mantan gubernur yang tengah disidang. Mereka yang datang berombongan bersama keluarga masing-masing itu hanya bergerombol di sekitar ruang tahanan,termasuk sejumlah balita dan anak-anak.
"O ada pak Gubernur ya? Tapi kok saya ndak tahu? Kenapa beliau,bang? Korupsi ya?" Kata Nurlaili, salah seorang perempuan usia 40an saat dimintai komentarnya. Ia mengaku mengantar keponakannya yang terlibat kasus narkoba.
Ia baru tercengang-cengang saat RZ melintasi kerumunan di depan ruang tahanan menuju mobil tahanan.
"O.. Itu ya Pak Rusli khan?" celetuk Nurlaili saat melihat RZ melintas. *3
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Hanya saja Hakim mengingatkan agar pemeriksaan dilakukan tanpa menyambi melakukan kegiatan lain. "Kalau berobat ya, dari tahanan ke rumah sakit, selesai dari rumah sakit langsung ke tahanan lagi. Jangan kemana-mana," pesan Hakim Bachtiar sebelum menutup persidangan.
Terdakwa RZ usai persidangan masih tetap mendapat sambutan hangat dari sejumlah orang yang datang memberikan dukungan moril. Selain kaum ibu, sejumlah orang dari berbagai kalangan menyalami RZ sebelum keluar ruangan. RZ sendiri juga mennyempatkan diri menghampiri tim JPU KPK dan mengajak berbincang sambll tertawa-tawa. Terlihat RZ masih menunjukkan auranya sebagai mantan pemimpin. Wibawanya masih terjaga.
Sementara itu melihat minat masyarakat menyaksikan langsung mantan gubernurnya yang makin berkurang memperkuat dugaan, inilah alasan RZ bersikeras agar persidangan diriya digelar di Pekanbaru, bukan di Jakarta. Tampaknya RZ memang menginginkan persidangannya tak hingar bingar . Bahkan elemen-elemen anti RZ hanya muncul pada sidang perdana. Hingga kini tak pernah lagi ada demo anti RZ saat persidangan digelar.
Beberapa pengunjung PN Pekanbaru yang datang untuk mengantar beberapa terdakwa kasus pidana umum pun terlihat tak mempedulikan ada mantan gubernur yang tengah disidang. Mereka yang datang berombongan bersama keluarga masing-masing itu hanya bergerombol di sekitar ruang tahanan,termasuk sejumlah balita dan anak-anak.
"O ada pak Gubernur ya? Tapi kok saya ndak tahu? Kenapa beliau,bang? Korupsi ya?" Kata Nurlaili, salah seorang perempuan usia 40an saat dimintai komentarnya. Ia mengaku mengantar keponakannya yang terlibat kasus narkoba.
Ia baru tercengang-cengang saat RZ melintasi kerumunan di depan ruang tahanan menuju mobil tahanan.
"O.. Itu ya Pak Rusli khan?" celetuk Nurlaili saat melihat RZ melintas. *3
Powered by Telkomsel BlackBerry®