News Breaking
Live
update

Breaking News

Budayawan Melayu Tenas Effendy Wafat

Budayawan Melayu Tenas Effendy Wafat

Laporan Oce Satria, Pekanbaru

TanjakNews.com, PEKANBARU -- "Tak Melayu Hilang di Bumi", adagium lama tersebut seakan menemukan maknanya saat Bumi Melayu dan masyarakat Riau kehilangan tokohnya, H Tenas Effendy. Budayawan sekaligus pemikir yang tekun menggali kazanah Melayu itu menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (28/2/2015) pukul 00.25 WIB di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Seperti disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau, Al Azhar kepada TanjakNews, kepergian almarhum bukanlah berarti apa yang selama ini diperjuangkannya ikut hilang.


Ia Pergi Dengan Kerisauan


Kazanah dan kekayaan budaya Melayu akan tetap hidup dan tumbuh di Riau."Hingga akhir hayatnya almarhum tetap menyimpan kerisauannya tentang keberadaan budaya dan kazanah Melayu di tengah hempasan budaya mutakhir," katanya.

Al Azhar datang melayat ke rumah duka di Jalan Pasir Putih, Siak Hulu, Kampar Sabtu pagi. Ratusan pelayat memadati kediaman Tenas Effendy yang berciri khas ornamen Melayu. Mereka berasal dari berbagai kalangan baik masyarakat biasa hingga tokoh dan pejabat penting Riau.

Di antara pelayat, hadir mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah yang datang bersama istri. Usai memberi penghormatan pada almarhum, Herman kepada TanjakNews mengatakan dirinya sangat terpukul dengan kepergian almarhum. Di matanya, Tenas Effendy adalah tokoh yang sangat konsisten memperjuangkan menjaga budaya Melayu agar tak kehilangan jati dirinya.

Ia juga mengungkapkan kesan pribadinya selama bergaul dengan almarhum. "Waktu saya jadi Wali Kota, beliau memberikan kepada saya sebuah buku pantun Melayu dan Tunjuk Ajar Melayu," ungkapnya.

Dikatakan Herman, almarhum jugalah yang punya gagasan untuk memasang ornamen Melayu pada tiap-tiap gedung pemerintahan di Riau. Gagasan tersebut kemudian diikuti tidak saja oleh pihak pemerintah namun juga banyak gedung milik swasta uang memasang ornamen Melayu.

Peng Suyoto, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau yang ikut melayat menyebut almarhum sangat concern pada persaudaraan Melayu dan Tionghoa.

"Beliau yang menginisiasi mencari kesamaan budaya Melayu dan budaya Tionghoa. Di mata kami marga Tionghoa, beliau adalah sahabat sekaligus guru yang sangat kami hormati. Kita sama-sama kehilangan," tuturnya.


Sementara itu Bupati Rokan Hulu, Achmad yang hadir di antara pelayat mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian Tenas Effendy. "Selama bergaul dengan beliau saya mendapat kesan yang positif. Ia selalu mengingatkanagar kita tetap menjaga marwah Melayu dan tidak gampang mencontoh budaya luar yang tak sesuai," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan mantan Gubernur Wan Abu Bakar, "Kita kehilangan, sangat kehilangan. Beliau konsisten menjaga marwaha Melayu," ungkapanya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Pemprov Riau, Zaini Ismail yang mewakili Plt Gubri Arsyadjuliandi Rahman mengatakan Pemprov Riau sangat berterima kasih atas dedikasi almarhum selama ini menjaga budaya Melayu. Ia menyampaikan maaf Plt Gubri yang saat ini tengah dalam perjalan dari luar daerah.

Dimakamkan dekat rumah


Almarhum Tenas Effendy dimakamkan usai shalat Zuhur di pemakaman umum Jalan Amal, Pasir Putih, sekitar 500 meter dari kediamannya. Usai dishalatkan di Masjid Al Fajri yang berada di komplek rumahnya.

Tenas sempat menjalani perawatan selama 14 jam di rumah sakit Santa Maria, Pekanbaru akibat infeksi paru-paru yang dideritanya. Kemudian beliau dirawat di RS Putra di Malaysia selama 10 hari, dan terakhir hingga wafat di RSUD Arifin Ahmad.
Sebagai seorang sastrawan, Tennas Effendy telah banyak membuat makalah tentang melayu, baik untuk simposium, lokakarya, diskusi, maupun seminar, di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, sampai Madagaskar.

Tengku Nasaruddin Said Effendy atau yang lebih dikenal dengan Tenas Effendy lahir di Dusun Tanjung Malim, Desa Kuala Panduk, Pelalawan, 9 November 1936. Tepat di usianya yang ke 79 Tenas pergi meninggalkan satu orang istri, delapan anak, 19 cucu dan satu cicit. [*]***

Tags