COVID-19: 82 Kasus Positif di Sabah Libatkan Jamaah Tabligh
TANJAKNEWS.COM, Kinabalu -- Sebanyak 82 Covid-19 kasus positif di Kota Kinabalu, Sabah, negara bagian Malaysia, melibatkan para Jamaah Tabligh yang menghadiri rapat umum Ijtimak di Masjid Sri Petaling.
Direktur Kesehatan Negara, Datuk Dr Christina Rundi, dalam pernyataan pers di Kota Kinabalu mengatakan, jumlah itu adalah bagian dari 158 kasus positif yang dilaporkan secara nasional.
Dia menambahkan bahwa total termasuk 71 kasus kontak dekat dengan Jamaah Tabligh.
“Investigasi, kontrol dan pencegahan masih terus dilaksanakan agar wabah tidak terus menyebar. Selain itu, kami juga secara aktif mencari jamaah Tabligh yang tersisa yang belum melakukan skrining kesehatan COVID-19 dari waktu ke waktu," katanya, Senin (23/3/2020) seperti dikutip Bharian.com.my.
Dalam pernyataan yang sama, Christina juga membantah pesan keliru bahwa istri dari jemaat Tabligh dipengaruhi secara positif oleh wabah tersebut, membawa anaknya yang batuk ke salah satu Politeknik di Penampang.
Dia mengatakan pesan itu tidak benar dan meminta masyarakat untuk tidak memercayai pesan infeksi tanpa Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (KKKR) Sabah.
Sementara itu Christina mengatakan, sejauh ini hanya satu pasien Covid-19 diizinkan untuk kembali dan dirawat di pusat karantina setelah dua sampel orofarinks dikonfirmasi negatif.
Namun, katanya, pasien melanjutkan karantina hingga 31 Maret.
Sebelumnya, pada 15 Maret lalu dilaporkan, sebanyak 190 kasus baru infeksi coronavirus COVID-19, sebagian besar terkait dengan infeksi tabligh di Masjid Sri Petaling, sehingga jumlah wabah positif menjadi 428 kasus.
Menurut penyelidikan awal oleh Kementerian Kesehatan, sebagian besar temuan baru terkait dengan gugusan rapat tabligh di Masjid Petaling yang diadakan dari 27 Februari hingga 1 Maret.
Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr Adham Baba mengatakan, penyelidikan dan pelacakan peserta rapat tabligh sedang berlangsung dan orang-orang yang menghadiri program diminta untuk menghubungi Kantor Kesehatan Kabupaten terdekat untuk tindakan lebih lanjut.
Para peserta rapat umum tabligh akan ditempatkan sesuai dengan pengawasan dan perintah pengamatan Bagian 15 (1), Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 selama periode 14 hari dari tenggat waktu untuk menghadiri rapat umum tabligh di Masjid Seri Petaling atau kontak dekat dengan kasus positif COVID-19. nanti
"Demikian pula, untuk kontak dekat dengan COVID-19 kasus positif, PUI (pasien dalam penyelidikan) yang tidak memenuhi kriteria masuk rumah sakit, mereka juga harus ditempatkan di bawah pengawasan dan perintah pengamatan di bawah tindakan yang sama," katanya dalam sebuah pernyataan resmi.
Menyusul peningkatan hampir lima kali lipat dalam tingkat infeksi positif COVID-19, Dr Adham menjelaskan, semua Departemen Kesehatan Negara (JKN) dan Dinas Kesehatan Kabupaten sedang melakukan kegiatan terkait untuk mengendalikan penyebaran epidemi di antara jamaah tabligh dan dugaan kasus.
Dalam hal ini, ia meminta semua pihak untuk bekerja sama dengan kementerian dalam menghentikan penyebaran wabah COVID-19 dengan mengikuti saran resmi yang dikeluarkan.
“Orang Malaysia diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan kekhawatiran publik.
"Kementerian Kesehatan akan terus memantau perkembangan insiden ini melalui informasi yang diperoleh dan diperbarui dari waktu ke waktu," katanya.
Mengomentari status pekan lalu, Dr Adham mengatakan sembilan kasus positif COVID-19 saat ini sedang dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) dan membutuhkan bantuan pernapasan.
“Tujuh kasus COVID-19 positif ditemukan dan diizinkan untuk dilepaskan dari bangsal Rumah Sakit Sungai Buloh. Ini telah menghasilkan 42 kasus yang sepenuhnya pulih dari COVID-19 dan diizinkan untuk kembali,” katanya. (*)
Oce Satria
Laporan Yun Mikail