News Breaking
Live
update

Breaking News

Heboh Video Luna Maya dan Dokter Hewan !

Heboh Video Luna Maya dan Dokter Hewan !


TANJAKNEWS.com, JAKARTA -- Pernyataan drh M Indro Cahyono dalam sebuah video bersama artis Luna Maya diprotes keras dr Berlian Indris. Di mana dalam video tersebut dr Indro Cahyono meminta masyarakat tidak mwnghubungkan COVID-19 dengan kematian.

Melalui akun Twitternya, Kamis (16/4/2020) Dokter Bili, sapaan akrab dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengklarifikasi sejumlah kekeliruan dari pernyataan artis dan dokter hewan di video bertajuk Diary Luna Maya tersebut.

"Dear Luna Maya dan drh Moh Indro Cahyono. Penjelasan di video ini salah dan berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19," tulis jebolan FKUI dan di bionya tertulis Master of Public Health, Doctor of Science Erasmus MC Belanda itu.

Menurutnya isi video ada yang mirip dengan postingan di Facebook yang sudah diklarifikasi di  Literasi Salah

Dokter Bili mengatakan, ia merasa tetap perlu mengklarifikasi di linimasa Twitter karena menimbulkan polemik, dan banyak warga yang bertanya. Ia jabarkan kekeliruan tersebut satu persatu. 

1. "Dari sebagian besar yang meninggal, belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena COVID-19.

Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yang membuat gagal napas, bahkan kematian.

2. "Kita sebaiknya tidak menghubungkan COVID-19 ini dengan kematian..."

Penjelasan poin 1, COVID-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dengan kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yang meninggal?

Hari ini saja sudah ada total 496 orang yang meninggal di Indonesia.



3. "...kalau saya kena, mungkin demam/pilek/batuk/agak-agak sesak napas selama seminggu...

Ini seperti meremehkan spektrum gejala yang mgkn dialami, dari tidak bergejala sampai gagal napas. 

Mereka yang sembuh banyak yang melaporkan sesak yang menyiksa, dengan kemungkinan kerusakan paru permanen.

4. "...tapi sesudah antibodi kita keluar, maka kita akan kebal."

Terbentuknya antibodi tdk menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yang dilaporkan kembali positif.

Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yang meninggal karena reaksi sistem imun yg berlebihan.

5. "..dua minggu pasca infeksi antibodi paling tinggi, sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan." 

Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan 'hanya' 9.9% dari keseluruhan kasus terkonfirmasi? 

6. "Jadi kalau COVID-19 ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media."

Ini jelas salah (lihat poin 1dan 2) dan sangat berpotensi membuat masyarakat abai. 

Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tidak berbahaya, kenapa ada PSBB?

7. "...hidup kita bukan angka, tidak ditentukan dengan statistik." 

Betul, karena itu satu nyawapun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit COVID-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal.

8. Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yang diaminkan oleh drh Indro Cahyono.

Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jangan panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tidak boleh abai. Dan jangan atas dasar yang salah.

Cuitan berutas tersebut dikomentari dan diretweet ratusan kali. Salah satu komen lalu menghubung-hubungkan video artis Luna Maya dengan dokter hewan tersebut dengan cuitan sebuah akun anonim yang sering membuat ramalan.

Akun anonim Podoradong (@podoradong) beberapa waktu lalu mencuit ramalannya seperti biasa, salah satunya tentang ini.



"Setelah kemarin menciptakan tokoh "palsu" dari kalangan mahasiswa (BEM Jakarta)
Sekarang giliran dari kalangan artis.
Tinggal tokoh dari kalangan agama, pendidikan, kesehatan dan politik," cuit akun yang sering disebut sebagai akun intel tersebut. (Oce)

Ini Video Diary Luna Maya tersebut



Tags