News Breaking
Live
update

Breaking News

Penembakan Paling Mematikan dalam Sejarah Kanada

Penembakan Paling Mematikan dalam Sejarah Kanada






TANJAKNEWS.COM, NOVA SCOTIA --Enam belas orang termasuk seorang polisi dan tersangka - tewas oleh tembakan dari dalam mobil polisi tiruan di sebuah SPBU di kota kecil Portapique, Provinsi Nova Scotia, Kanada, Sabtu (18/4/2020) tengah malam.

Penembakan tersebut  menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Kanada.

Heidi Stevenson,  personel dari Royal Canadian Mounted Police, tewas dalam penembakan tersebut.

Heidi Stevenson, dari Royal Canadian Mounted Police


Dalam sebuah pernyataan Brian Suavé dari kepolisian nasional menyatakan, "Hati kita penuh dengan kesedihan dan kesedihan hari ini karena kita telah kehilangan salah satu dari kita sendiri. Pikiran kita ditujukan kepada keluarga dan teman-teman anggota kita," ucap Suave kepada Thesun.co.uk, Sabtu (18/4/2020).

Polisi pertama kali mengumumkan bahwa mereka telah menangkap pelaku bernama Wortman di sebuah pompa bensin di Enfield, di luar Halifax, tetapi kemudian mengatakan bahwa ia telah meninggal. Tidak jelas caranya pelaku tewas dan mereka tidak menjelaskan lebih lanjut.

Juru bicara RCMP Daniel Brien mengkonfirmasi bahwa perwira yang tewas diidentifikasi sebagai Heidi Stevenson,  ibu dari dua anak dan telah 23 tahun dari berdinas. Petugas lain juga terluka.

Brien mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan bahwa jumlah kematian masih bisa meningkat. "ini adalah salah satu penembakan terburuk dalam sejarah Kanada," ujarnya..

Penembakan massal relatif jarang terjadi di negara ini. Kanada merombak undang-undang kontrol senjata setelah penembakan massal terburuk pada tahun 1989, ketika pria bersenjata Marc Lepine membunuh 14 wanita dan dirinya sendiri di kampus Ecole Polytechnique di Montreal.

Penembakan akhir pekan ini adalah yang paling mematikan. Sekarang adalah ilegal memiliki pistol yang tidak terdaftar atau senjata api apa pun di Kanada. Negara ini juga membutuhkan pelatihan, penilaian risiko pribadi, dua referensi, pemberitahuan pasangan dan catatan catatan kriminal untuk membeli senjata.

Pihak kepolisian meyakini penembakan itu tidak dilakukan secara acak, namun polisi tidak mengatakan apa motif awalnya. Kepala Inspektur RCMP Chris Leather mengatakan banyak dari korban tidak mengetahui penembaknya.

"Kenyataan bahwa pelaku ini memiliki seragam dan mobil polisi yang dimilikinya jelas membuktikan bahwa itu bukan tindakan acak," kata Leather. Dia menambahkan bahwa polisi percaya pelaku bertindak sendiri.

Leather mengatakan mereka akan menyelidiki apakah serangan itu ada hubungannya dengan pandemi corona,  tetapi sejauh ini belum ada hubungan yang ditemukan.

Minggu pagi, setengah lusin kendaraan polisi muncul di lokasi pompa bensin tempat tersangka tewas. Garis polisi mengelilingi pompa bensin, dan sebuah SUV besar berwarna perak sedang diselidiki.

Kopral Lisa Croteau, seorang juru bicara keamanan provinsi mengatakan, awalnya polisi menerima telepon yang mengatakan bahwa ada seseorang dengan senjata api Sabtu malam. Tapi penyelidikan atas informasi itu berakhir dengan baku tembak.

Christine Mills, seorang warga setempat mengatakan, malam itu merupakan malam yang menakutkan bagi kota kecil itu, dengan petugas bersenjata berpatroli di jalan-jalan. Di pagi hari, helikopter terbang di atas mencari tersangka. "Mengagetkan karena Anda tidak tahu apakah ada orang yang kehilangan akal sehat," katanya.

Tom Taggart, anggota parlemen yang mewakili daerah Portapique di Kotamadya Colchester mengatakan, masyarakat yang biasa tenang kini  telah terguncang.

"Ini adalah komunitas yang benar-benar indah, damai dan tenang. Tapi kejadian ini bisa terjadi di komunitas kami adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipercaya," kata Taggart yang tinggal di Bass River yang berdekatan lokasi kejadian.

Pelaku Gabriel Wortman, dokter gigi di kota Dartmouth


Pelaku Gabriel Wortman terdaftar sebagai dokter gigi di kota Dartmouth, dekat Halifax. Menurut situs web  Denturist Society of Nova Scotia, foto yang dicurigai yang dikeluarkan oleh RCMP tampaknya berasal dari orang yang sama yang terlihat dalam rekaman video yang diwawancarai tentang gigi palsu oleh CTV Atlantic pada tahun 2014

Ungkapan prihatin datang dari Perdana Menteri Justin Trudeau.

"Sebagai sebuah negara, di saat-saat seperti ini, kami bersatu untuk saling mendukung. Bersama-sama kita akan berduka bersama keluarga para korban, dan membantu mereka melewati masa sulit ini,”  kata Trudeau dalam sebuah pernyataan tertulis. (*)



Reporter: Fionnuala O'Leary (The Sun)
Editor    : Oce Satria




Tags