Paus Diundang ke Peresmian Hagia Sophia, Jumat
TanjakNews.com, Istambul -- Paus Francis adalah di antara beberapa pemimpin dunia yang diundang ke Istambul yang menandai pengembalian Hagia Sophia - yang didirikan sebagai gereja Kristen - menjadi masjid.
Pemimpin Gereja Katolik, Paus Francis, adalah salah satu dari sejumlah pemimpin dunia yang diundang oleh Turki pada hari Jumat yang menandai pengembalian Hagia Sophia di Istanbul menjadi sebuah masjid.
"Paus diundang untuk menghadiri upacara bersejarah bersama antara 1.000 dan 1.500 yang diharapkan untuk menghadiri salat Jumat di Hagia Sophia," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin kepada CNN.
Presiden sejumlah negara asing lain yang tidak disebutkan namanya juga telah diundang ke upacara tersebut, Hurriyet Daily News melaporkan minggu ini.
Para pemimpin Azerbaijan dan Qatar, keduanya sekutu dekat Ankara, diharapkan hadir.
Tidak jelas apakah Paus Francis akan menghadiri upacara tersebut. Takhta Suci belum mengomentari undangan itu.
Awal bulan ini, pemimpin Katolik itu mengatakan ia sangat tertekan atas keputusan Erdogan mengubah monumen yang terkenal di dunia itu menjadi tempat ibadah Muslim.
"Pikiranku tertuju ke Istanbul. Saya memikirkan Hagia Sophia dan saya sangat sedih," katanya.
Salah satu lokasi wisata paling banyak dikunjungi di Turki, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di bawah Kerajaan Bizantium Kristen.
Hagia Sophia kemudian dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Istanbul pada tahun 1453 tetapi kemdian menjadi museum sebagai bagian dari upaya sekularisasi yang dipimpin oleh Mustafa Kamal Ataturk, pendiri Republik Turki modern.
Keputusan kontroversial untuk mengubah status situs Warisan Dunia UNESCO telah menimbulkan kecaman dari negara tetangga Yunani dan Mesir, saingan sengit Turki.
AS juga menyatakan kekecewaan, sementara Moskow mengatakan keputusan itu dicatat dengan penyesalan.
Dewan Gereja Dunia, yang mewakili 350 gereja Kristen, dan gereja Ortodoks Rusia juga menyuarakan penentangan mereka terhadap tindakan itu.
Salat Jumat pertama akan diadakan di masjid yang baru diubah tersebut. Salat Jumat akan dipimpin oleh Ali Erbas, pejabat agama top Turki.
Pada hari Selasa, Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat menyerukan umat untuk bergabung dengan Keuskupan Agung Yunani Ortodoks Amerika untuk menandai hari Jumat sebagai "Hari Berkabung" atas tindakan tersebut. (Oce)