Presiden Brazil Bolsonaro Klaim Parunya Bersih
TanjakNews.com, Brasilia -- Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan dia telah menjalani tes lain untuk virus korona dan paru-parunya “bersih,” setelah media lokal melaporkan dia memiliki gejala yang berhubungan dengan penyakit pernapasan Covid-19.
Bolsonaro telah berulang kali mengecilkan dampak virus. Bahkan ketika Brazil telah mencatat akibat salah satu wabah terburuk di dunia ini, dengan lebih dari 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi dan 65.000 kematian terkait, menurut data resmi pada hari Senin, awal Juli ini.
CNN Brasil dan surat kabar Estado de S.Paulo melaporkan bahwa ia memiliki gejala penyakit, seperti demam.
Bolsonaro mengatakan kepada para pendukung di luar istana presiden bahwa dia baru saja mengunjungi rumah sakit dan telah diuji.
"Saya tidak bisa dekat," katanya dalam komentar yang direkam oleh Foco do Brasil, saluran YouTube pro-pemerintah. “Saya datang dari rumah sakit. Saya menjalani pemindaian paru-paru. Paru-paru itu bersih. "
Kantor presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa presiden ada di rumahnya dan "dalam keadaan sehat."
Pendukung sayap kanan sering menentang protokol kesehatan lokal untuk mengenakan masker di depan umum,m. Bahkan setelah seorang hakim memerintahkannya untuk melakukannya pada akhir Juni.
Selama akhir pekan, Bolsonaro menghadiri beberapa acara dan berhubungan erat dengan duta besar AS untuk Brasil selama perayaan 4 Juli. Namun Kedutaan Besar AS di Brasilia tidak segera menanggapi.
Bolsonaro dites negatif untuk virus corona setelah beberapa pembantu didiagnosis usai kunjungan ke perkebunan Presiden AS Donald Trump Mar-a-Lago, Florida, pada bulan Maret.
Seribu salib diletakkan di depan Kongres Brasil untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal karena Covid-19 dan untuk mengecam penanganan pandemi Presiden Jair Bolsonaro. Aksi itu dilakukan terhadap pendukung Bolsonaro yang berdemonstrasi di Brasilia pada hari Minggu.
CNN Brasil melaporkan bahwa Bolsonaro telah mulai menggunakan obat-obatan hydroxychloroquine dan azithromycin, yang ia katakan sebagai pengobatan Covid-19 meskipun sedikit bukti efektivitasnya. (Oce)
