News Breaking
Live
update

Breaking News

Helm Smart KC Weareble Bisa Lacak DPO

Helm Smart KC Weareble Bisa Lacak DPO




TanjakNews.com, Medan -- Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, memperkenalkan helm smart kc weareble.

Perkenalan helm smart ini dilakukan saat Kabaharkam datang ke Mapolda Sumut dalam agenda kunjungan kerja, Selasa (29/9/2020).

Didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Kabaharkam langsung menggunakan helm smart  mengecek suhu tubuh setiap personil yang berada di Mapolda Sumut. 


"Itu ada yang suhunya 3,5C, 3,6C," ucap Agus saat menggunakan helm canggih berwarna hitam tersebut seperti dikutip StarIndoNews.

Diketahui, Helm Smart KC Wearble berfungsi sebagai pendeteksi suhu setiap orang yang beraktivitas di luar dalam upaya pencegahan Covid-19. Selain itu, helm canggih ini juga berfungsi melacak setiap para pelaku tindak kejahatan yang menjadi burononan (DPO). 



Kabagdalops Roops Polda Sumut, AKBP Hilman Wijaya menyebutkan, helm smart kc weareble dibeli dari Negara Tiongkok. Nantinya, helm ini akan digunakan personil mengecek suhu tubuh setiap orang yang beraktifitas di luar rumah.

"Jadi, personil tidak perlu menggunakan alat suhu (termometer-red). Sebab dengan menggunakan helm smart kc wearable sudah bisa mengecek suhu tubuh setiap orang melalui kamera yang telah dipasang di helm," pungkasnya.

Laporan itweb.co.za menyebutkan, helm tersebut memiliki kemampuan untuk mendeteksi demam, gejala COVID-19 yang paling umum, dengan akurasi 96%, dan dapat menyaring suhu hingga 200 orang per menit, menawarkan alternatif yang cepat dan akurat untuk kamera termal tradisional.

Didukung oleh teknologi pengenalan wajah yang canggih dan kamera inframerah, sensor thermo-scan pada pelindung helm menunjukkan suhu orang dalam radius tujuh meter dan berpotensi untuk ditautkan ke data lain pada aplikasi pelacakan COVID-19. Itu juga menyimpan semua data itu sendiri dengan memori internal 64GB.

SA adalah negara Afrika pertama yang menggunakan helm setelah lonjakan kasus bulan lalu dan helm tersebut sudah digunakan di bandara dan pusat logistik di Cape Town, Durban dan Johannesburg.

Selain Afrika, helm telah digunakan di lebih dari 35 negara, termasuk Indonesia, UEA, Italia, Belanda, Kuwait, Chili, dan Turki. KC Wearable telah bermitra dengan otoritas nasional dan pusat transportasi utama seperti bandara, serta sekolah dan rumah sakit, untuk mendeteksi gejala COVID-19 di berbagai pengaturan.

Dr Jie Guo, kepala global KC Wearable, mengatakan misi perusahaannya adalah melakukan segala kemungkinan untuk mengurangi penyebaran COVID-19, untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkannya pada masyarakat di seluruh dunia.

Dia mengatakan hasil positif telah terlihat di Eropa, Asia dan Amerika Selatan, dan KC Wearable telah bekerja di SA juga, yang mengalami kesulitan besar dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 yang cepat sejak Maret. (Oce)




Tags