Berkesan di Menit-menit Pertama

Oleh All Amin
Hampir setiap saat kita bertemu dengan orang baru. Sering pula pertemuan itu menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam hidup kita.
Bertemu dengan calon mitra bisnis, calon investor, calon atasan, calon mertua, dsb. Tentu kita tidak ingin gagal dalam momen penting itu.
Kemampuan Beradaptasi
Menit-menit pertama adalah waktu yang sangat menentukan. Bagaimana kita bisa membangun kesan dalam waktu sempit tersebut.
Kanal Youtube All Amin mencoba menyajikan video singkat tentang itu. Tiga langkah, dalam tiga menit pertama untuk membangun kesan. Guna meningkatkan kemahiran dalam beradaptasi.
Pandai Mendengarkan
Sering terlihat dalam satu forum, ketika ada yang sedang berbicara untuk semua, dan di situ ada pula yang asyik mengobrol dengan orang di sebelahnya.
Dalam suatu penelitian, ditemukan korelasi antara kondisi fisik suatu bangsa dengan kegemaran warganya.
Sebagian besar warga Brasil memiliki tulang kaki yang kokoh. Makanya mereka kuat berlari, dan jago main bola.
Rupanya tulang tengkorak orang Jerman itu kuat-kuat. Itu di antara penyebab orang di sana pintar-pintar.
Nah, sebagian besar warga Indonesia, ditemukan memiliki tulang rahang yang kuat. Wajar, kalau banyak yang gemar berdebat.
Yang asyik mengobrol di forum ketika ada yang sedang berbicara, atau yang hobi berdebat itu, sepertinya perlu melongok sisi lain dari teknik berkomunikasi yang efektif.
Bila terampil mendengarkan, buahnya; akan makin didengarkan. Bahkan panennya bisa mendapat panggung. Tak lagi sekadar mengobrol di belakang. Dan, bisa mengurangi risiko keseleo urat leher.
Kekuatan Pesan Nonlisan
Anjing pudel itu paling atraktif. Ketika bertemu dengan tuannya, tampak sekali girangnya. Sorot matanya lucu, ekornya dikibas-kibaskan, seraya ia meloncat-loncat, memberikan sambutan hangat. Dan atraksi itu memukau.
Agar terus fokus, biasanya pembicara publik saat berbicara di depan forum akan mencari; mata yang memperhatikannya, kepala yang mengangguk, atau senyuman persetujuan, di antara banyak audiensnya. Lalu ia mengunci pandangannya di situ. Isyarat kecil itu sangat ia butuhkan. Dan, wajah-wajah yang setuju itu, akan paling diingat oleh si pembicara.
Begitulah kekuatan pesan nonlisan. Bila terampil menggunakannya, bisa mencuri perhatian. Salah satu jalan untuk membangun pengaruh.
Bila ingin ahli di situ, belajarnya mesti detail. Sama seperti belajar bumbu-bumbu untuk membuat nasi goreng enak. Tampaknya sederhana, tapi bila tak mengerti fungsi, ukuran, dan urutannya; rasanya akan berantakan. Seperti; garam. Bila lupa; hambar. Tapi bila kebablasan; bisa membuat orang muntah.
Seni berkomunikasi penting dipelajari, bila ingin menjadi seniman dalam hubungan antarmanusia. Bila ingin hablun minannasnya sukses. (*)
Anda juga dapat menyimak tips dari All Amin melalui Kanal Youtube: