News Breaking
Live
update

Breaking News

Trump Jengkel: "Nyalakan Televisi, 'Covid, Covid, Covid, Covid, Covid!"

Trump Jengkel: "Nyalakan Televisi, 'Covid, Covid, Covid, Covid, Covid!"




TanjakNews.com, Washington -- Presiden Donald Trump terus meremehkan tingkat keparahan virus korona meskipun kasus baru mencapai rekor tertinggi di seluruh AS minggu lalu. Sementaran hanya delapan hari tersisa hingga pemilihan umum.

Trump Senin (26/10/2020) memulai pagi hari dengan meredakan para pendukung tentang keadaan negara dan mengeluh bahwa kasus virus korona yang dilaporkan meningkat karena peningkatan pengujian. Ia mneyebut itu klaim palsu yang juga disebut-sebut ketika penyakit itu menyebar selama musim panas.

"Kasus naik karena kita TEST, TEST, TEST," tulisnya. "Sebuah konspirasi media berita palsu. Banyak anak muda yang sembuh dengan sangat cepat. 99.9%. Konspirasi media yang korup selalu tinggi. Pada tanggal 4 November, topik akan berubah total. PILIH!" tulisnya kemudian.

Dalam tweet lain, Trump menambahkan: "Media Berita Palsu menunggangi COVID, COVID, COVID, hingga Pemilu! Pecundang!"

Pagi itu, Trump memuji penanganan pandemi pemerintahannya sebelum kampanye Allentown, Pennsylvania, menurut CBS News.

"Kami melakukan pekerjaan dengan baik," katanya. "Kami benar-benar di tikungan."

Pada kampanye kampanye 24 Oktober di Lumberton, North Carolina, Trump memuji upaya pemerintahannya untuk mengalahkan virus dan mengabaikan realitas statistik.

"Sekarang kita harus punya semangat. Ini negara kita," katanya. "Kami melewati belokan. Jumlah kami luar biasa."

Trump kemudian menyesalkan bahwa virus corona telah mengambil alih kesadaran publik dan menuding media, bahkan menyarankan agar mereka mengabaikan kecelakaan pesawat, yang tidak pernah terjadi.




"Hanya itu yang saya dengar sekarang," katanya. "Nyalakan televisi, 'Covid, Covid, Covid Covid Covid.' Sebuah pesawat jatuh, 500 orang tewas, mereka tidak membicarakannya. 'Covid Covid Covid Covid.' Ngomong-ngomong, pada 4 November, kamu tidak akan mendengarnya lagi," omel pria yang dikenal temperamental itu.

Pada 23 Oktober, seperti dilaporkan  The New York Times, infeksi virus korona harian di AS melonjak di atas 85.000 kasus untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai.  Rawat inap terkait virus corona pada Oktober naik lebih dari 33 persen dari September, menurut The COVID Tracking Project.

AS terus memimpin dunia baik dalam kasus yang dikonfirmasi positif maupun kematian. Hingga Senin, ada lebih dari 8,6 juta kasus dan 225.000 kematian akibat virus korona, menurut Universitas Johns Hopkins. ***

Sumber: businessinsider.com
Editor: Oce Satria

Tags