News Breaking
Live
update

Breaking News

Koriokarsinoma pada Ibu Hamil, Ketika Sel Plasenta Berubah Menjadi Sel Kanker

Koriokarsinoma pada Ibu Hamil, Ketika Sel Plasenta Berubah Menjadi Sel Kanker



TanjakNews.com, Info Sehat --  Salah satu ancaman yang mengintai pada ibu hamil adalah suatu tumor yang bernama koriokarsinoma. Apa penyebab dan gejala koriokarsinoma?

Koriokarsinoma merupakan satu  jenis tumor langka yang berasal dari rahim dan bisa menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya.

Mengutip dari klikdokter.com, hal ikhwal tumor ini dijelaskan oleh dokter Astrid Wulan Kusumoastuti. Ia mengatakan, koriokarsinoma adalah kondisi ketika sel plasenta berubah menjadi sel kanker. 

Hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab koriokarsinoma.  Kemungkinan, kata dr Astrid,  penyakit ini terjadi jika ibu hamil pernah punya riwayat keguguran, aborsi, kehamilan ektopik, atau hamil anggur. 

Hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab koriokarsinoma. Namun, mengutip WebMD, ada beberapa gejala koriokarsinoma yang mungkin terjadi.  
Misalnya  batuk-batuk, kesulitan bernapas, sakit di dada, sakit kepala, dan pusing hebat. 

Semua gejala tersebut mungkin bisa dirasakan ketika koriokarsinoma telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru dan otak. Jika sel kanker menyebar ke vagina, maka perdarahan hebat juga bisa menjadi salah satu gejalanya. 

Soal ini juga dilansir Medical News Today, bahwa koriokarsinoma merupakan bentuk lain dari penyakit trofoblas gestasional (PTG). Pada kondisi ini, tumor tumbuh dari sel abnormal di dalam rahim. 

Tumor tersebut dapat terbentuk setelah kehamilan normal, aborsi, atau keguguran. Terkadang, tumor dapat berkembang bertahun-tahun setelah kehamilan.

Perkembangan PTG berawal dari sel-sel yang biasanya menjadi plasenta selama kehamilan. Sel-sel ini disebut sel trofoblas, yang berfungsi membantu embrio menempel pada rahim dan membentuk plasenta. 

Tumor tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar melalui darah ke bagian lain tubuh, termasuk organ hati, otak, ginjal, usus, dan paru-paru. 

Umumnya kondisi ini terjadi pada wanita. Tapi, pria juga disebut-sebut mungkin dapat mengembangkan penyakit koriokarsinoma. Menurut studi yang dipublikasikan jurnal Hindawi, setiap tahunya ada sekitar 0,8 persen kasus tumor koriokarsinoma pada pria. 

Bagaimana dokter menangani koriokarsinoma yang diderita pasien

Jika ibu hamil dicurigai memiliki gejala koriokarsinoma, maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, pemeriksaan pada panggul untuk melihat ada atau tidaknya benjolan yang mencurigakan.

Tes hormon hCG di dalam tubuh ibu hamil, tes darah, tes urine, dan pemeriksaan imaging seperti CT scan, MRI, USG, dan sebagainya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan mengetahui ada atau tidaknya koriokarsinoma di dalam tubuh ibu hamil. Dokter juga akan melihat ukuran kanker itu. Kemudian, barulah dokter menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya. 

“Untuk pengobatannya sendiri, sebenarnya tergantung dari staging tumor. Misalnya, apakah ukurannya kecil atau besar, dan sudah menyebar atau belum,” jelas dr. Astrid.

Dikatakan dr Astrid, jika tumor menyebar, biasanya akan dilakukan kemo. Tapi, jika ada high risk lainnya yang menjadi pertimbangan, maka bisa dilakukan operasi atau dengan tambahan radiasi.

"Pada wanita yang mengalami koriokarsinoma, perubahan siklus haid yang cukup signifikan bisa terjadi. Bahkan, ada pula yang berhenti menstruasi," katanya. 

Jika sedang menjalani kemoterapi, maka siklus haid tersebut nantinya perlahan akan berhenti. Siklus bisa kembali normal setelah 3-6 bulan pascakemoterapi. 

Apakah peluang hamil akan hilang setelah melakukan pengobatan? Jika melakukan histerektomi untuk mengangkat tumor, maka peluang hamil tentu sudah tidak ada lagi. Histerektomi adalah metode pengangkatan rahim guna menghilangkan tumor.  (*)

Sumber: klikdokter

Tags