Buruh PT Kemfood Gelar Unjuk Rasa Tuntut Hak
tanjakNews.com, Jakarta -- Buruh PT Kemang Food Industries menggelar unjuk rasa, Kamis (16/9/2021) menuntut perusahaan memenuhi hak-hak mereka sebagai pekerja.
Lewat Ketua DPC FSB Kamiparho, Alson Naibaho selaku penanggung jawab aksi unjuk rasa, buruh PT Kemang Food Industries berharap ada penyelesaian dan pemerintah dalam hal ini Sudinaker Jaktim agar bisa mendesak pengusaha untuk melakukan perundingan dalam hal penyelesaian persoalan ini.
"Tapi kalau memang tetap tidak ada, ya akan kami lanjutkan aksi unjuk rasa kami baik di Kemfood, Sentra Food sebagai kantor pusat dan juga Sudinaker Jakarta Timur. Hari ini kita sudah kirimkan surat Unras lanjutan sampai adanya kesepakatan dalam hal penyelesaian persoalan kita saat ini," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP FSB Kamiparho, Supardi SH MH mengatakan dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, patut diduga banyak perusahaan dengan sengaja melakukan upaya pemberangusan kebebasan berserikat dengan dalih pandemi. Seperti juga terjadi di perusahaan daging olahan yang terletak di Jalan Pulo Kambing No. 11 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur tersebut.
Disebutkan, perusahaan tersebut dahulu milik pengusaha terkenal Bambang Mustari Sadino atau yang lebih di kenal dengan nama Bob Sadino, pengusah nyentrik yang selalu mengenakan celana pendek tersebut.
Supardi menyampaikan bahwa dirinya pernah bekerja di perusahaan tersebut selama 15 tahun dan pernah menjadi ketua Pengurus Komisariat (PK) selama dua periode, sehingga Supardi mengaku paham betul kondisi buruh di sana. Saat itu situasi hubungan industrial masih sangat kondusif dikarenakan dialog sosial berjalan dengan baik. Namun semenjak peralihan manajemen sekitar tahun 2008 keadaan tersebut perlahan- lahan mulai tidak baik, karena mulai ada indikasi upaya pemberangusan serikat.
"Selain itu hak- hak serta kesejahteraan buruh dikurangi, seperti ekstra puding, fasilitas kantin yang di ganti dengan Catering, jam kerja di rubah-rubah sesuai keinginan perusahaan," sebutnya.
Hal yang paling disayangkan oleh Supardi, banyak buruh yang tadinya anggota serikat bahkan pengurus perlahan-lahan mengundurkan diri akibat tekanan dari perusahaan. Bahkan beberapa orang yang awalnya pengurus serikat dijadikan General Manager, sehingga keadaan menjadi berubah.
Hal lain, supardi menyampaikan terkait persoalan akhir-akhir ini nanajemen terkesan arogan serta semena-mena. Banyak hak-hak buruh yang di kebiri. Ia memebeberkan data yang diperoleh DPP FSB Kamiparho, terkait hak-hak buruh yang dikebiri. Antara lain, tunjangan tetap/masa kerja yang dipotong, iuran anggota serikat (Cost Of System) yang dihentikan secara sepihak, dan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan tahun 2020 yang dibayarkan dengan voucher belanja.
"18 bulan Iuran BPJS Ketenagakerjaan yang tidak disetorkan. Tunjangan Hari Raya tahun 2021 belum dibayarka. 100 buruh dirumahkan dengan gaji hanya 10 persen dari gaji perbulan, tanpa kesepakatan atau perundingan terlebih dahulu dengan serikat buruh," bebernya.
Tidak itu saja, ia juga mengatakan, buruh tak boleh bekerja di tempat lain, dan jika diketahui bekerja di tempat lain maka upah 10 % tersebut tidak diberikan.
Supardi mengatakan bahwa perusahaan tersebut sejatinya tidak berdampak adanya pandemi, karena jenis usahanya adalah makanan siap saji (daging olahan) namun patut diduga, manajemen yang ada di perusahaan tersebut tidak mempunyai kualitas sebagai manajemen.
"Oleh karena itu, jika perusahaan tidak segera merealisasikan tuntutan-tuntutan anggota maka persoalan tersebut akan dijadikan issu nasional sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memberangus keberadaan serikat buruh disana. Dan secara organisasi akan melakukan segala upaya baik litigasi maupun non litigasi," ucapnya.
Terakhir, katanya, jika upaya melalui demonstrasi gagal serta perundingan tak membuahkan hasil, Ia selaku Ketua Umum DPP FSB Kamiparho akan menginstruksikan ke semua anggota KSBSI untuk memboikot dan tidak membeli semua merk yang di produksi oleh PT. Kemang Food Industries. (rls)