Tak Ada Jalan Keluar dari Serangan Rusia
tanjakNews.com, Kyiv -- Kebiadaban perang Vladimir Putin di Ukraina terungkap lagi pada hari Sabtu setelah gambar menyedihkan muncul dari dokter dengan panik mencoba menyelamatkan bayi laki-laki yang terbunuh oleh penembakan ketika Mariupol berada di bawah pengeboman intens oleh pasukan Rusia.
Portal berita Inggris, dailymail.co.uk mencantumkan judul besar "There is No Escape" pada liputan Sabtu malam WIB.
Foto-foto menunjukkan ibu Kirill yang hancur, Marina Yatsko dan pacarnya Fedor, terlihat berduka saat mereka memeluk tubuh tak bernyawa yang diletakkan di atas tandu di sebuah rumah sakit di kota yang terkepung. Kemudian, seorang pekerja medis yang trauma terlihat duduk di lantai setelah gagal menyelamatkan Kirill.
Gambar-gambar menyedihkan dari tempat kejadian terus bermunculan, termasuk gambar bayi yang diselamatkan dari tempat serangan brutal di dekat Kyiv, ibukota Ukraina.
Sementara foto-foto lain menunjukkan seorang wanita ketakutan berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar setelah Irpin ditumbuk oleh pasukan Kremlin.
Ukraina membatalkan rencana evakuasi lebih dari 200.000 warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha pada Sabtu setelah pasukan Kremlin mengabaikan gencatan senjata yang dijanjikan dan terus menggempur kota pelabuhan strategis itu.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung untuk menetapkan gencatan senjata dan memastikan koridor kemanusiaan yang semula disepakati selama lima jam antara pukul 12 siang dan 5 sore waktu Moskow setelah pemerintah setempat meminta orang-orang untuk berlindung.
Namun kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa tembakan itu datang dari dalam kedua komunitas terhadap posisi Kremlin, bahwa tidak ada yang menggunakan dua koridor kemanusiaan yang disediakan, dan bahwa 'nasionalis' Ukraina telah mencegah warga sipil pergi, kantor berita RIA melaporkan.
Sepuluh hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, Presiden Vladimir Putin tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.
Sabtu (5/3/2022) pagi waktu Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata untuk 'pembukaan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol dan Volnovakha' yang diperkirakan akan dimulai dari pukul 10 pagi waktu Moskow (0700 GMT).
Oce Satria, Dailymail.co.uk