Empat Mualaf Ini Antusias Ikuti Kajian Dai Baznas
![]() |
tanjakNews.com, Sulteng --Meski didera kantuk dan baru saja memulai puasa, namun empat orang mualaf di Desa Tuva Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah tetap antusias mengikuti kajian Ramadhan bersama Dai dari BAZNAS, Ustadz Abdullatif Da’i.
Kajian pada Sabtu (16/4/2022) tersebut berlangsung di Masjid Nurul Iman Desa Tuva. Dalam pembinaan kali ini Ustadz Abdulatif menyampaikan tentang perilaku sombong saat bulan Ramadhan.
“Salah satu sifat tercela dalam Islam adalah sifat sombong atau angkuh, ciri-ciri orang sombong adalah menolak kebenaran seperti yang disebutkan Rasulullah Shallahu alaihi wasallam dalam haditsnya.
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". [HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd].
Dijelaskan Ustadz Abdullatif, banyak di antara manusia menampakkan kesombongan pada bulan Ramadhan, dengan tidak memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai bulan yang mulia yang didalamnya banyak terdapat kebaikan.
"Allah Swt memberikan ganjaran pahala kepada orang-orang yang memanfaatkan bulan Ramadhan dan mengisinya dengan kebaikan-kebaikan. Begitu juga sebaliknya, Allah mengganjarkan dosa yang besar kepada orang-orang yang berbuat keburukan pada bulan Ramadhan yang dosanya jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan di luar Ramadhan, sebagaimana pahala yang besar bagi mereka yang melakukan kebaikan pada bulan Ramadhan," papar Ustadz Abdulatif.
Ustadz Abdulatif menyampaikan contoh perilaku sombong saat bulan Ramadhan. Mereka adalah orang-orang yang melalaikan puasa pada bulan Ramadhan, padahal tidak terdapat uzur syar’i. Mereka terang-terangan makan atau minum pada bulan Ramadhan tanpa ada rasa malu. Orang orang semacam ini adalah orang-orang yang sombong tidak mau menerima kebenaran dan tidak meyakini adanya keutamaan-keutamaan pada bulan Ramadhan.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman.
سَاَصْرِفُ عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غٰفِلِيْنَ
Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya. (Q.S. Al-‘Araf:146)
"Tidak ada kesembongan yang paling besar melainkan ketika datangnya bulan Ramadhan tetapi bulan ramadhan tidak menjadikannya lebih baik," lanjut Ustadz Abdulatif.
Di penghujung kajian Ustadz Abdulatif mengajak kepada para mualaf agar melaksanakan bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh.
“Kami mengajak kepada para mualaf di Desa Tuva untuk menjalankan bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh dan mengambil manfaat dari bulan Ramadhan dengan melaksanakan ibada-ibadah baik itu yang wajib dan yang sunnah," pungkas Ustadz Abdulatif. (Baznas)