Pangeran Alwaleed Hadang Elon Musk Borong Saham Twitter
tanjakNews.com, Tekno -- Niat CEO Tesla, Elon Musk untuk membeli seluruh sahan Twitter tampaknya harus melewati hadangan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal Al Saud.
Alwadeed merupakan salah satu pemegang saham terbesar dan cukup lama di Twitter lewat Kingdom Holding Company (KHC), perusahaan investasi multinasional milik Alwaleed.
"Sebagai salah satu pemegang saham terbesar dan cukup lama di Twitter, @Kingdom_KHC dan saya menolak tawaran ini," kata Alwaleed lewat twit yang diunggah di akun Twitter resminya, @Alwaleed_Talal.
Talal mengumumkan perusahaannya membeli saham Twitter. 7 Oktober 2015 atau sekitar delapan tahun lalu.
"Saya tidak yakin, tawaran yang diajukan @elonmusk (54.20 dolar AS) mendekati nilai intrinsik (nilai saham sesungguhnya) mengingat prospek pertumbuhannya," tulis Talal.
CEO Tesla, Elon Musk sudah memborong saham Twitter. Belum puas, kini orang terkaya di dunia tersebut berniat membeli seluruh saham platform mikroblogging itu.
Elon Musk mengajukann tawaran tersebut melalui Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Musk memberikan tawaran harga per lembar saham 54,20 dolar AS (sekitar Rp 750.000).
Menurut CNBC, secara total tawaran Musk untuk 100 persen saham Twitter bernilai sekitar 43 miliar dolar AS (Rp 618 triliun). Valuasi Twitter sendiri benilai lebih rendah dari tawaran Musk, yakni sekitar 37 miliar dolar AS (Rp 517 triliun).
Minatnya untuk membeli seluruh saham Twitter juga diungkapkan lewat akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk. Dalam twitnya, Musk tidak mengungkap gamblang keinginannya, alih-alih, ia langsungg menyematkan pranala tautan yang mengarah ke SEC.
"Saya buat penawaran...," twit Musk beserta tautan ke arsip SEC. Dalam tawaran yang diajukan pada 14 April tersebut, Musk berkata bahwa Twitter perlu diubah menjadi perusahaan privat.
"Saya berinvestasi di Twitter karena percaya pada potensinya untuk menjadi platform kebebasan bicara di seluruh dunia, dan saya percaya kebebasan bicara adalah hal penting bagi demokrasi," kata CEO Tesla itu melalui surat untuk Chairman Twitter, Bret Taylor seperti ditulis The Verge Jumat (15/42022) dan dikutip KompasTekno, Minggu (17/42022).
Elon Musk merupakan pengguna Twitter yang terbilang aktif dengan 80,5 juta pengikut. Belum lama ini Musk membeli saham Twitter dan menjadi investor "luar" terbesar. Sebagai pemegang saham terbesar Twitter, Musk diharapkan mampu mendorong Twitter untuk fokus pada isu kebebasan bicara. Proposal yang diajukan Musk pada SEC juga menyebutkan "kebabasan bicara" sebagai fokusnya. \
Dalam tawarannya, Musk juga mengisyaratkan bahwa ia ingin mengubah cara Twitter beroperasi. Misalnya dengan menyediakan akses yang lebih luas untuk akun terverifikasi atau centang biru bagi tokoh masyarakat, jurnalis, dan orang yang terlibat dalam berita.
Sejak kabar Musk berniat membeli Twitter mencuat, harga saham media sosial itu merangkak hingga lebih dari 13 persen lebih. Meski demikian, dalam perdagangan di hari yang sama, harga saham Twitter ditutup turun 0,77 persen. Kabar ini turut berpengaruh pada harga saham mobil listrik yang didirikan Musk, Tesla. Dalam perdagangan saham hari Kamis, saham Tesla dilaporkan turun 1,55 persen. Penurunan saham Tesla bahkan terus berlanjut hingga 3,66 persen saat perdagangan saham ditutup.
Tawaran ini telah dikonfirmasi oleh Twitter. Meski demikian, perusahaan belum memutuskan apakah akan menerima atau menolaknya.
Siapa Al Waleed bin Talal
Al Waleed bin Talal dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, dia adalah orang terkaya ke-45 dengan kekayaan USD 18.7 miliar atau Rp 277 triliun. Dia merupakan bagian dari anggota keluarga kerajaan Arab Saudi.
Belakangan ini Waleed dekat dengan Pangeran Muhammad bin Salman. Keduanya saat ini punya sebuah misi yang harus diwujudkan, visi Arab Saudi 2030.
Al Waleed dikenal sebagai orang terkaya di antara anggota kerajaan lainnya. Dia mengumpulkan harta kekayaannya melalui saham dan properti. Wajar saja jika dia bisa membeli sebuah pesawat dan kapal pesiar.
![]() |
Pangeran Al Waleed bin Talal Al Saud |
Tak hanya itu, Al Waleed juga punya hotel. Salah satunya Hotel Raffles. Hotel ini dikelola oleh operator internasional Raffles Hotels & Resort Singapura yang sebagian sahamnya dimiliki Kingdom Hotel Investments (KHI), anak usaha dari Kingdom Holding Company (KHC) yang didirikan Al Waleed.
Investasi lainnya, Four Seasons Resort Bali di Sayan, Four Seasons Resort Bali di Jimbaran Bay dan Raffles Hotel Bali di Jimbaran. Sementara di sektor keuangan, investasi KHC di Indonesia melalui Kingdom Holding di sektor keuangan adalah melalui Citigroup.
Pernah ditangkap dengan tuduhan korupsi
Al Waleed pernah ditangkap oleh kepolisian Arab Saudi karena tuduhan kasus korupsi pada 4 November 2017. Saat itu, Pangeran Muhammad sedang melakukan bersih-bersih dari kasus korupsi. Akibatnya, KPK Saudi membekukan seluruh aset milik Pangeran Al Waleed.
Dia ditahan pada bulan November bersama dengan setidaknya 10 pangeran lainnya dan puluhan pengusaha serta pejabat Saudi terkemuka.
Selama hampir tiga bulan Al Waleed ditahan, akhirnya dibebaskan pada 27 Januari 2018.
(Oce/Berbagai sumber)