News Breaking
Live
update

Breaking News

Karate Gi dan Sabuk Hitam untuk Syamsuar. Ini Beda Baju Karate, Judo, dan Taekwondo

Karate Gi dan Sabuk Hitam untuk Syamsuar. Ini Beda Baju Karate, Judo, dan Taekwondo

Syamsuar [mcr]


tanjakNews.com, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar mendapat sabuk hitam penghormatan dari Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI). Sabuk hitam tersebut dikenakan langsung oleh dewan guru dari Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia saat pembukaan Kejurprov Karate FORKI Riau 2022 di GOR Tribuana, Pekanbaru, Jumat (24/6/2022),

"Semoga dengan diberikan sabuk yang saya pakai ini dapat meningkatkan prestasi para atlet karateka khususnya dari Provinsi Riau di masa yang akan datang," ucap Syamsuar yang juga mengenakan Karate gi atau baju kareate yang biasa dipakai seorag karateka. 

Syamsuar mengapresiasi penyelenggaraan Kejurprov Karate FORKI Riau dan berharapn kompetisi semacam ini dapat berlangsung kontinyu.

Ia melihat iven ini sekaligus untuk melihat sejauh mana pembinaan setelah dua tahun COVID ini yang telah dilaksanakan oleh pimpinan - pimpinan perguruan yang ada di kabupaten dan kota di Riau.

"Kita harapkan juga dapat melahirkan atlet yang andal dan juga dapat melahirkan wasit yang andal di Provinsi Riau. Ajang kejuaraan inilah sebagai evaluasi dan kita harapkan para atlet bisa menunjukkan prestasi," tuturnya.

Selain itu Syamsuar berharap para wasit juga dapat mengikuti Asia Karate-Do Federation (AKF) untuk tingkat Asia serta dapat mengikuti World Karate Federation (WKF) untuk tingkat dunia, sehingga wasit cabang olahraga karateka Riau akan diperhitungkan di tingkat nasional.

Ketua FORKI Riau, Parisman Ihwan menyebut penyerahan sabuk hitam penghormatan dari Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia ini, karena ada beberapa prestasi yang dilihat dari Gubri oleh perguruan KKI.

"Ada beberapa prestasi yang dilihat dari KKI memberikan sabuk kehormatan bagi insan karate," ujarnya.

Untuk itu, Ketua FORKI Riau ini berharap khususnya kepada para insan karate yang ada di Provinsi Riau dapat menimbulkan rasa tanggung jawab dan terus mendukung karate yang ada di Riau.

"Bagi insan karate yang ada di Riau, itu merupakan tanggung jawab harus mendukung karate di Riau," tuturnya.

Kejurprov Karate FORKI Riau ini diikuti 700 orang yang terdiri dari 12 pengurus cabang (Pengcab) kabupaten kota serta Provinsi Riau. Termasuk 11 Pemda perguruan karate di Riau.

Kategori yang dipertandingan, di antaranya, kumite perorangan putra dan putri, kata perorangan, kata per regu putra dan putri yang di ikuti 74 kelas. Panitia menyiapkan 48 orang wasit dan juri sebanyak 48 orang dan satu orang dewan wasit dari FORKI.


Beda Baju Karate, Judo, dan Taekwondo

Baju dalam seni bela diri menjadi penanda sebagai bentuk perwujudan dari sebuah cabang olahraga (cabor) tersebut. Mayoritas cabang seni bela diri memiliki warna dan tipe baju yang sama meski ada perbedaan dan ciri khas masing-masing.

Jika dilihat sekilas, baju ketiga olahraga bela diri ini memang tak ada bedanya. Tetapi, jika dilihat secara seksama, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Bagaimana cara membedakan baju bela diri karate, judo, dan taekwondo? Simak penjelasan berikut ini.

1. Karate Gi (Karate)

Karate gi merupakan baju karate yang berasal dari Jepang. Karate Gi bermakna baju yang artinya baju digunakan untuk seorang karateka.

Umumnya, karate gi dilengkapi dengan pelindung tangan, tulang kering, dan sabuk yang diberi nama obi. Sabuk pada karate dijadikan sebagai lambang tingkatan ilmu bagi seorang karateka.

2. Judogi (Judo)


Sama halnya dengan karate, seni bela asal Jepang satu ini memiliki baju yang biasa disebut dengan judogi. Meski dari negara yang sama, baju judo berbeda dengan karate. Secara umum, baju judo terdiri dari tiga jenis, yakni:

- Umagi (Baju)

Umagi dipakai untuk menutupi pantat ketika ikat pinggang dikenakan. Terdapat selisih sebanyak 5 hingga 8 cm antara ujung lengan dan ketiak. Untuk lengan baju, panjangnya lebih sedikit sekira dua pertiga dari panjang baju.

- Shitabaki (Celana)

Shitabaki adalah celana untuk judo didesain sedikit longgar dengan ujung celana dan pergelangan kaki selisih sekitar 5 hingga 8 cm.

- Obi (Sabuk)

Obi adalah sabuk yang digunakan untuk judo. Setelah diikat untuk setiap sisi yang memiliki panjang sekitar 20 hingga 30 cm menjuntai. Sama halnya dengan karate, sabuk judo juga digunakan sebagai tingkatan judoka. Meski begitu, warnanya berbeda dengan karate.

Umumnya, baju judo lebih tebal dari karate gi. Itu untuk melindungi judoka dari benturan saat bertarung atau berlatih.

3.  Dobok (Taekwondo)

Dobok adalah baju wajib yang dikenakan saat berlatih taekwondo. Baju ini terinspirasi dari baju tradisional korea han dobok atau hanbok yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan fleksibilitas.

Sebagai atribut penting, Dobok memiliki 3 pola khas, yaitu:

- Pola lingkaran (won) sebagai lambang surga yang terwujud dalam bentuk bagian pinggang melingkar.

- Pola persegi (bang) sebagai lambang alun-alun atau areal yang luas (bumi) terwujud pada ujung lengan celana bentuk persegi.

- Pola segitiga (kak) sebagai lambang manusia yang terwujud pada bagian pinggul, berbentuk triangle areas atau segitiga.

Ketiga simbol itu terintegrasi dalam satu desain baju yang memiliki filosofi dasar dari alam semesta (samilshingo). Dalam perkembangannya, bentuk kerah pada dobok dengan beraneka ragam warna juga dapat melambangkan tingkatan pemakainya. Itu sama dengan warna sabuknya.

Sementara itu, penunjuk tingkatan dalam seragam juga bisa dilihat dalam taekwondo. Diketahui ada satu aturan yang mengatur bahwa kerah hitam pada seragam taekwondo hanya dipakai oleh yang menggunakan sabuk hitam juga. Dengan kata lain, hanya diperuntukkan bagi atlet yang telah mencapai tingkatan teratas.

Hanya saja Karate menggunakan lebih banyak warna dibandingkan taekwondo. Warna yang tidak ada dalam taekwondo misalnya seperti warna ungu dan coklat. (MC/OC)


Editor: Oce Satria


Tags