Presiden China Xi Jinping Benarkan Pembongkaran Masjid di Provinsi Ningxia dan Xinjiang
![]() |
Top eselon Xi Jinping, dari kiri: Han Zheng, Li Qiang, Li Keqiang, Xi Jinping, Zhao Leji, Wang Yang, Hu Chunhua[Getty,Shutterstock,AP] |
tanjakNews.com, BEIJING --Presiden China, Xi Jinping tak membenarkan adanya bangunan masjid di negaranya mencerminkan citra Arab. Ia melakukan pembongkaran masjid seperti itu.
Hal itu ditegaskan Xi Jinping dalam pidatonya selama dua jam pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 (biasa disebut rshà Dà ; Hanzi: ) di Beijing, Minggu 16 Oktober 2022.
Xi Jinping membenarkan pembongkaran dan perubahan banyak masjid di Provinsi Ningxia dan Xinjiang di wilayah China utara, di mana sebagian besar warga Muslim berada.
Dalam pidatonya di depan 2.296 delegasi yang mewakili 96,7 juta anggota Partai Komunis China (PKC), Xi Ping menegaskan bahwa agama-agama di Tiongkok harus berorientasi kepada China.
Struktur-struktur bangunan yang dianggap mencerminkan citra Arab tentang Islam telah digantikan struktur yang lebih estetis ala China.
Pada 2018 lalu, Pemko Weizhou berencana membongkar masjid karena masjid tidak memiliki izin bangunan, sehingga bisa disebut "gedung ilegal".
Penduduk Weizhou yang sebagian besar Muslim Hui kemudian menduduki masjid untuk menghambat penghancuran.
Masjid itu kemudian tidak dihancurkan tapi diubah menjadi gaya China. Menara dan kubahnya diganti dengan pagoda ala China.
Itu merupakan salah satu elemen dari yang disampaikan Xi dalam pidatonya.
Ada sekitar 21 juta Muslim di Cina. Selama ini konstitusi Cina menjamin kebebasan beragama, tapi kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Partai Komunis Cina membatasi praktik keagamaan, khususnya Muslim. Cina membantah tegas tuduhan tersebut.
Xi Jinping pernah mengunjungi Nixia, daerah bagi sekitar 2,4 juta Muslim, Xi mengatakan Muslim Cina harus mempraktikkan agama mereka sebagai bagian dari masyarakat Cina. Xi juga meminta Muslim Cina meneruskan tradisi patriotik.
"Agama di negara kita, yang endemik maupun orang-orang dari luar negeri, telah sangat tertanam dalam peradaban Cina, yang sejarahnya mencakup lebih dari 5.000 tahun," kata Xi saat mengunjungi masjid di Yinchuan. (Oce/theguardian.com/bbc.com)