News Breaking
Live
update

Breaking News

Masjid An Nur Pekanbaru Bakal Punya 6 Payung Elektrik Seperti Masjid Nabawi

Masjid An Nur Pekanbaru Bakal Punya 6 Payung Elektrik Seperti Masjid Nabawi

 
Ilustrasi: Payung elektrik Masjid Madinah -net


tanjakNews.com, PEKANBARU - Tiga dari enam payung elektrik yang akan dipasang di halaman Masjid Raya An Nur Pekanbaru sudah didatangkan dari Jakarta. 

"Material payung elektrik yang sudah sampai di Pekanbaru sudah ada 3 unit," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan melalui Kepala Bidang Cipta Karya Thomas Larfo Dimiera kepada Media Center Riau, Sabtu (12/11/2022).

Kemudian untuk payung yang ke 4, kata Thomas, masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Pekanbaru.

"Payung ke 4 posisi terkahir sudah sampai di Jambi," ujarnya. 

Sedangkan untuk dua unit material payung lagi, yakni payung ke 5 dan 6 diperkirakan dua pekan kedepan mulai dikirim ke Pekanbaru secara bertahap.

Dengan sudah sampai nya material 3 set payung elektrik itu, maka pekerjaan pembangunan payung elektrik di komplek Masjid Raya An Nur Provinsi Riau ini pun akan segera dimulai.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai dikerjakan. Petugas masih menunggu alat berat (crane)," ujar Thomas.

Thomas menegaskan, untuk pekerjaan pemasangan payung elektrik ini memang tidak bisa langsung dikerjakan saat payung pertama dan kedua tiba di Pekanbaru. 

Sebab untuk pemasangan payung ini, teknisi nya didatangkan secara khusus dari Jakarta.

"Kalau sekarang kita pasang, takutnya nanti ada jeda waktu, jadi tidak efektif, karena yang memasang ini kan teknisi khusus dari Jakarta, karena baru dua yang sudah sampai, makanya kita tunggu kiriman ketiga dan keempat sampai baru mulai kita kerjakan pemasangannya," ujarnya.

Pihaknya memperkirakan proses pemasangan payung elektrik ini tidak akan memakan waktu yang cukup lama. 

Sebab semua komponen sudah dicetak oleh perusahaan dan hanya tinggal dirakit dan dipasang saja.

"Pemasangan nya tidak lama, karena itukan sudah dipabrikasi semu, tinggal dirangkai-rangkai saja, lebih kurang satu minggu selesai lah," katanya.

Seperti diketahui, pembangunan 6 payung elektrik Masjid Raya An Nur Riau dikerjakan oleh rekanan asal Jakarta Timur yaitu, PT Bersinar Jesstive Mandiri. 

Jika sudah dipasang, payung elektrik ini akan menambah indah masjid An Nur yang digadang-gadangkan mirip dengan masjid Nabawi.

Selain pemasangan 6 unit payung elektrik, dilokasi yang sama juga akan dilakukan pemasangan lantai granit seluas lebih kurang 1,1 hektare. 




Apa itu payung elektrik? 

Dikutip payungelektrik.my.id, payung elektrik  adalah produk kolaborasi antara estetika desain dan teknologi yang dikembangkan dalam fungsi produk sebagai pelingdung cuaca di area outdoor. seperti payung Masjid Nabawi di Madinah.

Di pelataran Masjid Nabawi, seperti ditulis di fahiraidris.id, ada puluhan payung raksasa yang otomatis terbuka sebelum adzan subuh dan tertutup menjelang maghrib.




Payung raksasa berukuran lebar 25 meter dan tinggi 20 meter di Masjid Nabawi ini dibuat dengan kerjasama perusahaan Jerman dan Jepang. Pada pinggir payung raksasa, ada pita biru yang mengelilinginya. Pita itu terbuat dari material khusus, di mana si pita bisa membuat suhu di bawahnya turun 8 derajat Celcius secara otomatis. Di tengah suhu sekitar yang bisa mencapai 45 derajat, tak heran banyak jamaah yang senang berlindung di bawah payung-payung itu.

Payung di Masjid Nabawi, Madinah Almunawarah berjumlah 235 unit. Di dalam masjid ada 12 payung di dua tempat berbeda. Di dalam masjid sengaja dipasang payung agar ada sirkulasi udara.

Saat musim dingin, payung di Masjid Nabawi jarang dibuka, sedangkan saat musim panas, maka payung di Masjid Nabawi terbuka setiap subuh dan tutup menjelang azan magrib. Sementara, payung di dalam masjid dibuka mulai pukul 11.00 siang waktu Madinah dan ditutup kembali pukul 06.30 pagi setelah shalat Subuh.

Payung di Masjid Nabawi dikendalikan secara otomatis, terbuka, dan menutup sesuai waktu yang ditentukan. Misalnya, pada musim panas, maka saat shalat Subuh kita melihat payung mulai terbuka dan ini menjadi pemandangan menarik yang dilihat rata-rata setiap jamaah dari luar Madinah.

Proses terbukanya payung hingga sempurna memakan waktu kurang lebih tiga menit. Payung di Masjid Nabawi diimpor dari Jerman oleh Perusahaan Bin Laden Group yg merupakan pemegang proyek payung Masjid Nabawi. Pada awal pembangunannya, proyek ini dinamai Medina Haram. Melibatkan berbagai pihak, termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman, yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo. Payung-payung itu ditempatkan sejak thn 2010.

Kain payung di Masjid Nabawi sangat kuat, melebihi kain terpal biasa. Kain ini mampu menahan berat badan dua pekerja yang rutin membersihkan debu dari payung. 

Diprotes 

Untuk pembangunan payung, Pemprov Riau mengalokasikan anggaran sebesar Rp 42 miliar.

Sempat terjadi protes dan penolakan  dari DPRD Riau atas kebijakan Pemprov Riau soal pengadaan payung elektrik tersebut Karena dinilai tidak prioritas dan menghamburkan duit rakyat. 

Kebijakan Syamsuar tersebut diprotes Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau.

Karena pembangunan itu bukan prioritas daerah," kata Triono Hadi, Peneliti Fitra RIau,Juni lalu.

Pemerintah daerah, kata Triono, harusnya melaksanakan progran pembangunan sesuai prioritas. 

"42 miliar lebih baik untuk membangun jalan membantu warga yang saat ini masih kesulitan akses infrastruktur. Syamsuar harus menghentikan rencana pembangunan yang bukan prioritas daerah itu," tegas Triono.

Selain Fitra, penolakan juga datang dari kalangan anggota DPRD Riau. Anggota DPRD Riau, Sugeng Pranoto.

Sugeng Pranoto, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Riau, menyatakan menolak keras rencana Pemprov Riau yang ingin menganggarkan dana Rp42 miliar hanya untuk membuat payung elektrik di Masjid Raya An Nur.

Karena kata Sugeng, kebijakan Syamsuar itu sangat tidak adil jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Sebab, masyarakat sudah tiga tahun tak menikmati bantuan untuk rumah ibadah.

"Kami di Dewan menolak keras pembangunan tenda atau payung elektrik ini, ribuan proposal pembangunan rumah ibadah baik masjid, musalhala atau gereja tak diperhatikan oleh Pemprov selama ini," kata Sugeng, 15 Juni 2022 lalu. (Oce)

Tags