Perilaku Kejam dan Aneh Kaisar Nero, Bikin Geleng-Geleng Kepala
HAMPIR semua orang pernah mendengar tentang Nero yang "bermain-main saat Roma terbakar". Kisah nyata Api Besar tahun 64 masih diperdebatkan, tetapi banyak yang percaya bahwa Nero yang memulai api untuk membangun "Rumah Emas" monumentalnya.
Ada laporan bahwa Nero memanjat menara dengan kostum panggung dan memainkan kecapi sambil bersuka ria dalam "keindahan api". Setelah itu, untuk meredakan kerumunan tunawisma Romawi, Nero mencoba menggunakan populasi Kristen sebagai kambing hitam dan menyalahkan api pada mereka.
Terlepas dari kekejaman yang dia lakukan terhadap penduduk itu, orang-orang menjadi yakin bahwa tentara Nero yang menyalakan api.
Nero Claudius Caesar menjadi kaisar Roma ketika ayah angkat dan mertuanya, Claudius Caesar meninggal pada tahun 54 Masehi. Meskipun melalui ikatan keluarga Nero mereda menjadi kekuasaan kekuatan dunia, Nero menunjukkan sedikit kasih sayang untuk anggota keluarganya.
Dia baru berusia 16 tahun ketika berkuasa, tetapi dia hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk melenyapkan saudara tirinya dan calon saingan takhta. Britannicus, putra kandung Claudius, diracun saat makan bersama Nero. Ketika Britannicus pingsan, Nero memberi tahu orang-orang saat makan malam bahwa saudara laki-lakinya mengalami kejang dan jenazahnya dibawa keluar dan dikuburkan dengan tenang.
Sebagian besar klaim Nero atas takhta didasarkan pada pernikahannya dengan Octavia - putri Claudius dan saudara tirinya. Ketika Nero tertarik pada wanita lain (istri sahabatnya), dia memenjarakan istrinya sendiri di sebuah pulau dan temannya dikirim untuk memerintah daerah terpencil.
Setelah menceraikan istrinya, dia menikah dengan pacar barunya, Poppaea. Ketika dia akhirnya berhasil membunuh Octavia, dia membawa kepalanya kembali untuk ditertawakan Poppaea. Tapi dia tidak bisa tertawa terlalu lama. Saat Poppaea sedang hamil, Nero menendangnya sampai mati karena marah.
Sementara The Great Fire dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen menonjol dalam buku-buku sejarah, peristiwa terkenal yang membuat jijik orang-orang sezamannya adalah ketika Nero membunuh ibunya, Agrippina.
Agrippina telah mengarahkan putranya untuk berkuasa melalui pernikahan dan intrik. Begitu dia menjadi kaisar, dia berusaha untuk memerintah melalui dia.
Pada tahun-tahun awal pemerintahannya, Nero sangat menghormati ibunya. Tetapi ketika dia siap untuk menyingkirkannya, dia memasang alat khusus di kapal untuk membuat kematiannya terlihat seperti kecelakaan. Setelah makan dengan Agrippina, dia menempatkan ibunya di kapal dan pada waktu yang ditentukan kanopi pemberat timah runtuh di atasnya. Namun, dia duduk di sofa Romawi pada saat itu dan lengan sofa menyelamatkannya. Jadi Nero membuat kapalnya terbalik.
Sekali lagi ibunya yang tangguh lolos dari kematian dengan berenang ke pantai. Akhirnya, Nero menyerah pada kepura-puraan kecelakaan dan mengirim tentaranya untuk membunuhnya.
Nero bahkan memukul hingga mati istrinya yang sedang hamil, ketiga istrinya dibunuh satu per satu. Istri keduanya bernama Bobia dibunuh karena mengeluh Nero pulang kemalaman. Istri ketiganya Statilia yang didapatkan dengan membunuh suaminya, tak lama kemudian pun dibunuh oleh Nero. Ia pun perintahkan gurunya untuk bunuh diri, sebab Nero berpendapat bahwa sang gurunya itu mencoba mendominasi dirinya. Setelah itu, Nero pun kehilangan kontrol diri dan berbuat sewenang-wenang serta berfoya-foya, tenggelam dalam kemewahan, berpesta pora serta memboroskan uang dengan seenaknya saja.
Nero menemui ajalnya sendiri pada tahun 68 M ketika pemberontakan pecah dan tentaranya sendiri menolak untuk membelanya. Dia mencoba melarikan diri tetapi ketika dia terpojok dia bunuh diri. Aurelius Victor menulis dalam Book of the Caesars 5,
"Sebenarnya, Nero menghabiskan sisa hidupnya dengan sangat memalukan, sehingga menjijikkan dan memalukan untuk mencatat keberadaan orang semacam ini, apalagi dia adalah penguasa dunia. dunia."
Perilaku lain dari Nero adalah soal LGBT. Wikipedia menulis, Sporus adalah seorang anak muda yang disukai oleh Kaisar Romawi Nero, kemudian dikebiri, dan kemudian dinikahi olehnya.
Beberapa meter dari pintu masuk Flavian Amphitheatre (Colosseum), terdapat sebuah prasasti marmer yang menandai tempat di mana Colossus raksasa Nero pernah berdiri memegang salib.
Salah satu karya arsitektur dan konstruksi Romawi yang paling legendaris, patung ini memiliki sejarah dan fakta yang kaya untuk memenuhi keingintahuan para turis yang datang ke Roma dari seluruh dunia.
Nero adalah anak dari Claudius, kaisar Romawi ke-4. Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus, singkatnya Claudius (1 Agustus 10 SM – 13 Oktober 54 M), adalah kaisar Romawi ke-4 yang berkuasa dari 24 Januari 41 hingga kematiannya tahun 54 karena diracuni oleh istrinya sendiri, Aggripina, yang juga adalah ibu Nero. Lahir di Lugdunum di Galia (kini Lyon) dari pasangan Drusus dan Antonia Minor, ia adalah kaisar Romawi pertama yang terlahir di luar Italia. Aggripina adalah orang Yahudi, keluarga besar Herodion (Herodes)
Herodion dari Patras (juga Herodian atau Rodion; bahasa Yunani: Ἡρωδίων, Ἡρωδιανός, Ῥοδίων) adalah seorang kerabat Santo Paulus yang disebut oleh Paulus dalam Roma 16:11. {Salam kepada Herodion, keluargaku itu. Salam kepada orang isi rumah Narkisus, yang di dalam Tuhan}
Bagaimana kisah Agrripina Muda, istri sekaligus ibu kaisar Romawi yang penuh skandal itu?
Kesengsaraan dalam pernikahan
Pada tahun 28 Masehi, Agrippina menikah dengan Gnaeus Domitius Ahenobarbus. Sang suami meninggal pada tahun 40 Masehi. Namun sebelum kematiannya, Agrippina melahirkan seorang putra. Kelak putranya itu menjadi Kaisar Romawi Nero yang terkenal akan kekejamannya.
Tidak menunggu lama, ia menikah dengan suami keduanya pada tahun 41 Masehi setelah kematian suami pertamanya. Pernikahan keduanya dengan Gaius Sallustius Crispus Passienus pun hanya bertahan beberapa tahun saja. Delapan tahun kemudian sang suami meninggal. Agrippina muda dituduh telah meracuni suami keduanya itu sehingga tewas mengenaskan.
Pada tahun yang sama, 49 Masehi, Julia Agrippina menikah dengan pamannya, Kaisar Claudius. Perkawinan sedarah di dalam budaya Romawi bukan hal aneh. Pernikahan Agrippina Muda dengan pamannya mungkin bukan pernikahan sedarah satu-satunya yang dilakukan oleh Agrippina. “Pasalnya, ia dikabarkan melakukan hubungan seksual dengan Caligula ketika dia menjabat sebagai kaisar,” tulis N.S. Gill di laman Thoughco.
Sejarawan Tacitus, Suetonius, dan Dio Cassius mengungkapkan bahwa Agrippina dan Caligula mungkin adalah kekasih sekaligus musuh. Caligula pun akhirnya mengasingkan saudara perempuannya dari Roma karena diduga bersekongkol melawannya. Agrippina tidak selamanya berada di pengasingan. Dua tahun setelah dibuang, ia kembali ke Kota Abadi itu.
Permaisuri kaisar yang haus akan kekuasaan
Pernikahan Agrippina Muda dengan pamannya bisa jadi merupakan pernikahan politik, alih-alih didasari oleh cinta.
Setahun setelah mereka menikah, Agrippina membujuk Claudius untuk mengadopsi putranya, Nero, sebagai ahli warisnya. Ini menunjukkan betapa sang permaisuri haus akan kekuasaan.
Claudius pun setuju. Namun keputusannya itu terbukti menjadi langkah yang fatal bagi Kekaisaran Romawi dan Claudius sendiri.
Sejarawan berpendapat bahwa Agrippina meracuni Claudius. Sang permaisuri pasti mendapat keuntungan setelah kematian suaminya itu. Sebagai ahli waris, Nero yang saat itu berusia sekitar 16 tahun langsung naik takhta.
Nero mengambil alih kekuasaan, dengan Julia Agrippina sebagai wali dan Augusta. Augusta adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada wanita dalam keluarga kekaisaran. “Gelar itu menyoroti status dan pengaruhnya di dalam kekaisaran,” Gill juga menambahkan.
Ketika sang putra melawan ibunya
Di bawah pemerintahan Nero, Agrippina tidak dapat memberikan pengaruh terhadap Kekaisaran Romawi. Sebaliknya, kekuatannya berkurang.
Karena usia putranya yang masih muda, Agrippina mencoba memerintah atas namanya. Akan tetapi semuanya tidak berjalan seperti yang dia rencanakan. Nero akhirnya mengasingkan Agrippina.
Konon Nero menganggap ibunya sombong dan ingin menjauhkan diri darinya. Hubungan mereka semakin tegang ketika Agrippina keberatan dengan hubungan asmara Nero dengan istri temannya, Poppaea Sabina.
Editor: Oce E Satria
Sumber terpilih:
"Chronicle of the Roman Emperors" oleh Chris Scarre
"The World's Great Events" P.F. Collier dan Son Corporation
"The Notorious Nero" by: Preston Chesser
Database Administrator at Smartcop (formerly CTS America Inc.) Ohio State University
Nationalgeographic